Home Hukum TPNPB OPM Tembak Mati Dua Anggota Polisi dan Rampas Dua Pucuk Senjata di Paniai

TPNPB OPM Tembak Mati Dua Anggota Polisi dan Rampas Dua Pucuk Senjata di Paniai

Paniai, Gatra.com - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB)-Organisasi Papua Merdeka (OPM) mengaku telah menembak mati dua anggota polisi dan merampas dua pucuk senjata di Distrik Baya Biru, Paniai, Rabu pagi 20 Maret 2024 sekira pukul 08.30 WIT.

Aksi penyerangan TPNPB OPM itu dilakukan pasukan dari Markas Komando Daerah Pertahanan (Makodap) III Batalyon Duramo, pimpinan Mayor Aibon Kogoya, tepatnya di Lapangan Helikopter 99 Degeuwo Distrik Baya Biru, Paniai, Papua Tengah. Selain menembak dua angota polisi, melukai dua warga sipil, Pasukan TPNPB OPM juga berhasil merampas dua pucuk senjata

Dua angota polisi Bripda SDSayuri dan Bripda AY dari satuan Unit Patroli Pos Polisi dikabarkan tewas tertembak dalam aksi penyerangan tersebut.

Juru bicara TPNPB OPM Sebby Sambom membenarkan pasukannya Kodap X Paniai, dibantu oleh pasukan khusus TPNPB Kodap VIII Intan Jaya, di bawah pimpinan Mayor Aibon Kogeya berhasil menembak dua anggota polisi. Saat itu keduanya sedang bertugas mengamankan area Helipad 9

“Pasukan kami hari ini ( 20/3) kembali behasil menembak mati dua anggota polisi, juga melukai dua warga sipil. Selain itu pasukan kami juga berhasil merampas dua pucuk senjata laras panjang jenis AK 47. Juga berhasil tembak helikopter yang mengangkut Pasukan Militer serta logistics Militer di Bayabiru, Kabupaten Paniai,” kata Sebby Sambom kepada Gatra.com, Rabu malam (20/3).

Dua anggota polisi yang ditembak mati itu, sebut Sebby selain menjaga bertugas mengamankan area Helipad 9 juga diberi tugas tambahan, mengawal pengusaha tambang emas.

“Sudah berulangkali kami larang, jangan ada kegiatan apapun di wilayah perang. Tetapi pemerintah Indonesia memberikan izin pengusaha asing mencuri emas dan merampas kekayaan Alam Papua. Karena itu, baik pengusaha maupun anggota polisi atau tentara yang kawal, kami akan tembak mati. Kebetulan dua anggota itu sesuai info intel kami, selama ini mengawal pengusaha tambang emas,” tegas Sebby.

Karena itu lanjut Sebby pasukan TPNPB-OPM bertangungjawab atas aksi penyerangan yang menawaskan dua anggota pilisi Indonesia ini. "Jangan tuding pihak lain. Kami TPNPB OPM bertanggungjawab atas penyerangan yang menewaskan dua anggota polisi Indonesia itu. Kami akan terus berjuang hingga Papua merdeka,” kata Sebby.

Selain itu kata Sebby TPNPB-OPM memberikan beberapa tuntutan yakni:

1. Meminta dengan tegas kepada pejabat pusat sampai dengan daerah yang bertugas di Negara Kolonial Republik Indonesia untuk segera menghentikan nafsu birahi untuk menerbitkan PT ANTAM, Block Wabu, di Intan Jaya. "Kami minta tutup Perusahaan-perusahan asing yang mengambil dan mencuri di atas Tanah Papua!"

2.TPNPB dengan tegas meminta agar pemerintah segera menutup tempat perempuan-perempuan, lokasi WTS dan dipulangkan ke Jawa karena mereka adalah sumber penyakit HIV untuk membunuh orang Papua.

3. Minta Indonesia segera cabut Izin usaha yang tidak jelas di seluruh tanah Papua. "Jika masih menggarap sumber daya alam kami, kami akan tembak mati."

Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo membenarkan dua anggota polisi Bripda AY dan Bripda SDS gugur, karena ditembak anggota TPNPB-OPM atau dikenal kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Aibon Kogoya di Kabupaten Paniai, Papua Tengah. Mereka juga merampas 2 Senpi AK-47 usai tembak 2 itu.

"Kami kehilangan dua personel Bripda Arnaldobert dan Bripda Sandi Defrit gugur yang ditembak anggota TPNPB OPM atau kelompok kriminal bersenjata (KKB). Mereka juga merampas dua pucuk senpi AK47," kata Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo.

Penembakan tersebut jelas Kombes Ignatius terjadi di Distrik Baya Biru, Paniai, sekira pukul 08.00 WIT. Anggota TPNPB OPM atau KKB menyerang dua personel pos polisi  yang saat itu sedang bertugas mengamankan area Helipad 99.

"Kejadian bermula saat personel kami sedang melakukan pengamanan di Helipad 99, tiba-tiba dari arah timur terdengar beberapa kali tembakan. Mereka menyerang dan menembak ke arah kedua polisi itu,” kata Kombes Ignatius.

 

 

 

578