Home Gaya Hidup #stARTwithInkLords Ungkap Alasan AI Tak Bahanyakan Seniman

#stARTwithInkLords Ungkap Alasan AI Tak Bahanyakan Seniman

Jakarta, Gatra.com – Kemajuan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intellegence (AI) yang semakin mudah diakses membuat sejumlah seniman merasa terancam karena menilai akan menggantikan mereka.

Sedangkan peneliti dari Oxford Internet Institute, Anne Ploin, berpendapat sebaliknya bahwa kecanggihan mesin atau teknologi tetap tidak akan bisa menggatikan sentuhan senima atau manusia.

Senada dengan Anne Ploin, konten kreator seni lukisan dan ilustrator asal Indonesia, Rizky Amom, dalam talkshow bertajuk #stARTwithInkLords di Jakarta, Rabu malam (3/4), menyampaikan, AI harus dilihat bukan sebagai ancaman bagi para seniman, misalnya ilustrator dan desainer.

“Tapi ternyata enggak sama sekali. Malah AI menjadi sebuah peluang yang dapat dimanfaatkan oleh para ilustrator. IA dapat menjadi alat yang sangat berguna dalam proses kreatif kita,” ujarnya.

Rizky dalam Talkshow gelaran Ink Lords, sebuah sub-brand dengan produk vape dari Airscream tersebut, lebih lanjut meyampaikan, kecerdasan buatan atau AI menjadi sarana atau alat untuk membantu seniman meningkatkan kreativitas dan kian produktif menghasilkan karya.

Intellegence yang paling tinggi adalah manusia. Jadi dari situ saya eggak takut sama sekali sama AI, tapi memanfaatkannya dan mempelajarinya,” ujar dia.

Ia mencontohkan, AI sama seperti pisau yang mempunyai dua sisi, yakni positif dan negatif. Bermakna positif misalnya jika digunakan untuk memotong sayur-sayuran untuk membuat masakan yang lezat.

Sedangkan bermakna negatif, lanjut dia, kalau digunakan untuk menyakiti diri sendiri atau orang lain atau menghancurkan atau merusak sesuatu. “Ini tentang perspektif,” tandasnya.

Ia menjelaskan, AI bukan sesuatu yang menakutkan atau mengacam, namun sebuh evolusi dari sebuah seni yang digabungkan dengan teknologi. Terlebih, manusia adalah yang mempunyai intellegence tertinggi.

Namun demikian, manusia termasuk para seniman sebagai penentu harus terus meningkatkan skil dan kreativitasnya. “Itu tergantung pada branding diri sendiri atau meningkatkan karakter atau skil agar tidak sama dengan orang lain,” katanya.

Menurutnya, AI menjadi alat dan kesempatan bagi seniman untuk mengeksplorasi bagaimana teknologi dapat memperkaya dunia seni, termasuk dalam industri vape.

Sementara itu, Head of Global Branding and Marketing at Airscream?, Andrew Koh, menyampaikan, sebagai pelopor merek vape yang memanfaatkan AI, Ink Lords dapat merespons kebutuhan konsumen secara lebih efisien.

Kebutuhan tersebut, kata Andrew Koh, di antaranya adalah melalui desain kemasan produk yang menggabungkan seni dan teknologi secara harmonis.

“Dengan menggabungkan seni dan teknologi, Ink Lords telah menciptakan desain kemasan produk yang terinspirasi dari makhluk-makhluk mitologi Indonesia,” ujar Andrew.

Menurutnya, hal tersebut mencerminkan komitmen Ink Lords dalam memperkenalkan inovasi yang mencerminkan kebudayaan dan warisan bangsa Indonesia.

“Ini bukan hanya sebagai produk saja, tapi bisa nyambung dengan komunitasnya dan kami percaya, khususnya di Ink Lords, komunitas yang kami targetkan adalah komunitas seni. Jadi acara hari ini terkait seni,” ucapnya.

Andrew Koh lebih lanjut menyampaikan, Ink Lords ke depannya akan menggandeng sejumlah sekolah seni di Indonesia untuk medukung para seniman dan perkembangan dunia seni.

“Enggak hanya enggage dengan komunitas seni, tapi kebetulan untuk Ink Lords cocok untuk komunitas art. Pengin juga tergetnya komunitas-komunitas lain,” ucapnya.

Acara tersebut juga menghadirkan Muhammad Rifai, seorang pelukis yang menciptakan karya seni secara langsung di atas kanvas berdasarkan gambar yang ditentukan oleh AI.

Ini tentunya menjadi contoh bagaimana teknologi dapat digunakan sebagai alat untuk memperluas batas-batas kreativitas manusia, serta membuka peluang kolaborasi yang lebih luas antara seni dan teknologi.

Acara community night dan product launch yang bertajuk #stARTwithInkLords tersebut juga dihadiri berbagai komunitas vape, pebisnis vape, dan pencinta seni. Mereka bisa melihat langsung bagaimana proses melukis yang dilakukan Rifai.

Selain diskusi atau talkshow dan buka puasa bersama, acara ini juga menjadi ajang untuk memperkenalkan produk-produk terbaru dari Ink Lords, yaitu Saga U1 dan Mono X. Produk-produk terbaru ini juga akan menampilkan spesifikasi dan fitur terkini yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia yang semakin sadar akan pentingnya pilihan.

Andrew Koh menjelaskan, Saga UI memiliki spesifikasi baterai 400 mAh, pengisian daya Type-C, dan kapasitas E-liquid sebesar 6ml atau 10ml. Sedangkan Mono membawa fitur unik Child Lock untuk memberikan pengamanan lebih dan spesifikasi 500mAh baterai, kapasitas E-liquid 2 ml, dan pengisian daya Type-C.

#stARTwithInkLords tidak hanya tentang merayakan inovasi dan kreativitas, tetapi juga tentang menyatukan komunitas. Ini adalah momen di mana pencinta seni, penggiat industri vape, dan masyarakat umum dapat bertemu, berbagi ide, dan menginspirasi satu sama lain.

Dalam suasana bulan Ramadan yang penuh berkah ini, Ink Lords berharap dapat menjadi bagian dari perubahan positif dalam masyarakat dengan menggabungkan seni dan teknologi untuk menciptakan produk-produk yang bermakna dan memuaskan bagi semua orang.

“Kami percaya bahwa kolaborasi antara seniman dan AI adalah langkah awal dalam beradaptasi dan memanfaatkan AI untuk mendobrak batasan-batasan kreativitas,” ungkap Andrew.

Ia menjelaskan, pihaknya hadir di Indonesia sebagai salah satu komitmen Airscream UK untuk berinvestasi di pasar rokok elektrik Indonesia.

“Jakarta atau Indonesia ini enggak cuman besar tapi juga pasar yang mejanjikan bukan hanya untuk Ink Lords tapi banyak brand-brand lainnya. Jadi market Indonesia ini sangat penting,” ucapnya.

Ia menjelaskan, pihaknya yang merupakan perusahaan asal Inggris telah mengalokasikan dana sebesar Rp5 miliar atau setara dengan sekitar US$317.000 untuk ekspansi dan pertumbuhan bisnis dalam 5 tahun ke depan. Perusahaan sub-brand Airscream UK, yaitu Ink Lords, terus berinovasi untuk memberikan pengalaman yang unik dan memukau kepada konsumen.

Ia menyampaikan, Airscream mengalami pertumbuhan pada progres ritelnya. Saat ini, terdapat sebanyak 136 toko di Jakarta, serta 21 toko di Bali, dan 120 outlet di Bali MMart sudah menawarkan produk-produk dari merek asal Inggris ini.

52