Oslo, Gatra.com - Tujuh bulan setelah pembunuhan jurnalis asal Saudi Arabia, Jamal Khashoggi di Istanbul, Turki, seorang pemuda asal Arab Saudi kembali mendapatkan ancaman dari pemerintah Riyad. Pemuda itu bernama Iyad el-Baghdadi.
"Dari apa yang saya pahami, Saudi memang mengincar saya, tetapi saya tidak paham apa yang akan mereka lakukan terhadap saya," kata Iyad kepada Aljazeera.com. Iyad menambahkan, otoritas Norwegia mendapatkan informasi dari CIA bahwa dirinya berada di bawah ancaman, dan langsung membawanya ke lokasi yang lebih aman di Ohio.
Iyad menejelaskan, otoritas Norwegia memintanya untuk tidak berbicara tentang rincian spesifik tertentu yang berkaitan dengan insiden tersebut. "Ketika mereka membawaku ke lokasi yang aman di Oslo, sifat ancamannya tidak jelas. Apakah ancaman itu sampai pada tahap di mana itu merupakan acaman yang secara langsung," katanya.
"Pihak berwenang mengatakan kepada saya bahwa selama saya di Oslo, saya cukup aman," tulisnya di Twitter, Selasa.
Selama dua tahun terakhir, Iyad fokus pada perkerjaan terkait hak asasi manusia di Arab Saudi, terutama setelah pembunuhan terhadap temannya Jamal Khashoggi. Iyad mengatakan, sedang mengerjakan enam atau tujuh topik bersama otoritas Norwegia.
"Mungkin alasan saya menjadi sasaran karena hal itu," ujarnya. Mengetahui kondisinya yang sedang dalam ancaman, Iyad mengkhawatirkan keluarganya yang berada di Malaysia dikarenakan dia tidak diizinkan untuk berpergian atau berhubungan kontak secara langsung dengan mereka.
_saat_berbicara_di_sidang_PBB_(Screenshot_Video)1_thumb.jpg "TPNPB OPM Apresiasi Kehadiran John Anari di Sidang Umum PBB Perjuangkan pembebasan Papua")
_thumb.png "Kejagung Sita Smelter Timah, Pakar Hukum UI: Pengangguran Terbuka Makin Parah")
