Home Ekonomi Industri Batik Turut Topang Ekonomi Negara

Industri Batik Turut Topang Ekonomi Negara

Jakarta, Gatra.com - Industri sektor batik memiliki peran cukup sentral bagi perekonomian nasional. Selain sebagai identitas budaya bangsa, batik juga turut menyumbang devisa bagi negara.

Pada 2018, nilai ekspor batik tercatat mencapai US$52 juta. Produk ini diekspor ke beberapa negara, seperti Eropa, Amerika, hingga Jepang. Karena itu, Kementerian Perindustrian terus mendorong industri batik agar semakin mendunia.

"Semangat para perajin batik nasional dan pemerintah terus mengembangkan industri batik. Semoga batik dapat semakin mendunia," jelas Menperin Airlangga Hartarto dalam pembukaan Pameran Gelar Batik Nusantara, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Rabu (8/5).

Saat ini, kata Airlangga, batik menjadi identitas bangsa yang kian populer. Batik menjadi salah satu tren fashion yang mampu menyentuh semua lapisan masyarakat, baik di dalam atau di luar negeri.

Gelar Batik Nusantara (GBN 2019) pada 8—12 Mei 2019 yang diadakan oleh Yayasan Batik Indonesia dan sudah digelar senelas kali ini, menargetkan nilai transaksi sebesar Rp27,5 miliar.

GBN pertama kali diselenggarakan pada 1996 dan berlangsung 2 tahun sekali. Ketua Panitia Gelar Batik Nusantara (GBN) 2019 Wida D. Herdiawan mengungkapkan bahwa target nilai transaksi GBN 2019 naik dari GBN sebelumnya.

“Dua tahun lalu kita capai target Rp25 miliar. Tahun ini kami menargetkan angka Rp27,5 miliar. Semoga bisa tercapai, kami optimistis karena peminat batik sangat banyak,” ujarnya. 

1453