Home Kesehatan Apakah Pemanis Stevia Baik Bagi Tubuh?

Apakah Pemanis Stevia Baik Bagi Tubuh?

New York City, Gatra.com - Menggantikan pemanis buatan dengan pemanis alami tak selamanya pilihan aman. Sebagai contoh, satu sendok teh madu mengandung 64 kalori dibandingkan satu sendok gula pasir yang mengandung 48 kalori.

Pada masa lalu, stevia digunakan sebagai obat herbal untuk mengatasi luka, sakit perut, dan luka bakar di Amerika Selatan (AS). Tanaman ini 200-250 kali lipat lebih manis dari gula biasa, namun tidak mengandung karbohidrat dan kalori. Pemanis tersebut diekstrak dari tanaman Stevia rebaudiana yang ditemukan di Brazil dan Paraguay.

Terdapat dua tipa molekul dalam stevia, yaitu steviosida dan rebausida. Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) hanya mengizinkan penggunaan rebaudiosida.

Pada tahun 2008, Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan bahwa stevia aman dikonsumsi 4 mg/kg berat tubuh. Nilainya setara dengan 3,5-9 sendok teh ekstrak murni. Namun, kita harus hati-hati dengan kandungan steviosida yang menimbulkan rasa pahit setelah mengonsumsi stevia.

Mengonsumsi stevia memiliki efek positif dan negatif bagi kesehatan sebagaimana dilansir dari Medical Daily. Menurut peneliti, butuh penelitian lebih lanjut tentang dampak stevia dalam jangka panjang.

Pihak Pro

Steviosida mampu membunuh sel kanker dan mengurangi inflamasi dalam tubuh. Berdasarkan studi dari Nutrition and Cancer Journal yang diterbitkan tahun 2012, stevia mampu menekan penyebaran sel kanker apabila dikonsumsi secara rutin.

Orang yang menjalani diet paleo dan keto cenderung menggunakan stevia sebagai pemanis karena menghindari karbohidrat seefisien mungkin. Hal ini akan meningkatkan kadar kolestrol baik serta menghindari risiko obesitas dan diabetes tipe 2.

Pihak Kontra

Tim peneliti Natural Standard Research Collaboration yang dipimpin oleh Catherine Ulbricht dari Massachusetts General Hospital hanya memberi nilai B mengenai kemanfaatan stevia dalam mengatasi hipertensi. Ia juga menyarankan untuk menghindari konsumsi stevia bersamaan dengan pengobatan insulin, kolestrol, kepuburan, inflamasi, antikanker, dan antivirus.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam International Journal of Obesity pada December 2016 lalu menunjukkan orang yang mengonsumsi stevia dan buah monk sebagai pengganti gula biasa sepesti sukrosa akan mengalami peningkatan nafsu makan. Namun, tidak ada perbedaan pada kalori yang masuk dalam tubuh.

Menurut Siew Ling Tey dari Badan Sains, Teknologi, dan Riset Singapura, ketua penelitian tersebut, mengungkapkan bahwa pemanis alami tak selalu bermanfaat dalam menghilangkan berat.

1572