Jakarta, Gatra.com - Asosiasi Peternak Yogyakarta (APAYO) dan Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (PINSAR) akan membagi 5.000 ekor ayam di beberapa titik di Kota Yogyakarta pada Rabu (25/6).

Pembagian tersebut dilakukan di empat titik mulai pukul 14.00 yaitu Timur Balaikota, Taman Parkir Sriwedari, Alun-Alun Utara, dan depan Gedung Pamungkas.

Dalam surat tertulis APAYO kepada Kepala Dinas Pertanian Daerah Istimewa Yogyakarta yang diterima Gatra.com, alasan aksi tersebut diadakan adalah daripada menjual murah tapi masyarakat tidak menikmati harganya, lebih baik dibagikan secara gratis.

Menurut data dari APAYO, harga ayam hidup dari peternak sekitar Rp7.000-Rp8.000 per kilogram sedangkan harga pokok produksi (HPP) sebesar Rp 18.700/kg.

Ketua Umum PINSAR Singgih Januratmoko mengungkapkan pembagian tersebut dilakukan untuk memberi informasi kepada masyarakat bahwa harga ayam murah di kandang, sedangkan harga daging ayam mahal di pasar. "Harapannya serapan meningkat dan harga naik lagi," ujarnya kepada Gatra.com, Selasa (25/6).

Singgih menolak anggapan menyambut baik Surat Edaran Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri No.158/PDN/SD/06, Kementerian Perdagangan yang menghimbau pembagian ayam hidup/karkas secara gratis menggunakan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

"Jadi kita luruskan. Itu bukan himbauan dari kemendag. Tapi PINSAR yang minta di fasilitasi oleh Kemendag (Kementerian Perdagangan)," katanya.

Ekonom Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), Rusli Abdullah mengatakan pemerintah perlu mengambil tindakan bagi pihak-pihak yang mengambil untung banyak. "Masalahnya kalo gitu ada domain-domain yang menikmati," tuturnya kepada Gatra.com, Selasa (25/6).

Terkait aksi tersebut, Rusli berpendapat lebih baik jual ayam dengan murah daripada membaginya secara gratis. "Sebaiknya pemerintah membeli ayam sesuai HPP (harga pokok produksi)," katanya.