Home Internasional Kecelakaan Tambang Glencore Kongo Hilangkan 41 Jiwa

Kecelakaan Tambang Glencore Kongo Hilangkan 41 Jiwa

Kinshasa, Gatra.com - Tambang tembaga dan kobalt di Kongo Tenggara milik perusahaan Glencore, runtuh dan menimpa puluhan pekerja tambang. Setidaknya terdapat 41 penambang tewas pada hari Kamis (27/6) waktu setempat.

Gubernur Provinsi Lualaba, Richard Muyej mengatakan, kecelakaan itu terjadi di tambang terbuka KOV di konsesi Kamoto Copper Company (KCC), di mana anak perusahaan Glencore Katanga Mining memiliki 75% saham.

"Itu disebabkan oleh penggali artisanal klandestin yang telah menyusup (ke dalam tambang). Kegiatan itu menyebabkan banyak material jatuh. KOV adalah situs yang memiliki banyak resiko," ujarnya dikutip Reuters, Jumat (28/6).

Dalam sebuah pernyataan pers, sejauh ini Glencore telah mengkonfirmasi 19 korban jiwa. Selain itu proses pencarian bersama pihak berwenang masih terus berlanjut.

Penambangan artisanal di tepi lokasi tambang komersial adalah masalah besar di seluruh Afrika. Proses penambangan yang tidak sesuai standar, usang dan tidak diatur yang digunakan para penambang sering kali dapat membahayakan keselamatan.

Selain itu, terdapat ribuan penambang ilegal beroperasi di Kongo selatan. Tambang itu memproduksi lebih dari setengah kobalt dunia, yang merupakan komponen penting dalam baterai mobil listrik.

Glencore mengatakan rata-rata 2.000 penambang ilegal menyelinap setiap hari ke konsesi KCC yang membentang luas di pinggiran kota Kolwezi, dekat perbatasan Zambia. Tambang ini merupakan salah satu deposit tembaga terbesar di negara tersebut.

Sekretaris Provinsi Serikat UCDT, Delphin Monga, yang mewakili karyawan KCC mengatakan celah di bagian pit telah diketahui pada Rabu lalu. Dia mengatakan KCC telah memasang tanda peringatan agar tidak memasuki area tambang, tetapi para penggali ilegal mengabaikannya.

Ini bukan kecelakaan pertama yang terjadi. Sebelumnya pada 2016 lalu, tembok sepanjang 250 meter di dalam lubang KOV runtuh dan menewaskan tujuh karyawan tambang.

Muyej mengungkapkan bahwa pihak berwenang telah melakukan pertemuan untuk memutuskan langkah-langkah baru guna mengamankan daerah tambang yang sangat luas itu.

Setidaknya sembilan penambang emas ilegal juga tewas di Zimbabwe setelah terjebak di dalam tambang pada beberapa bulan lalu. 22 orang tewas dalam banjir tambang emas Zimbabwe sebelumnya di Februari, dan 14 penambang timah dikubur hidup-hidup di Rwanda setelah hujan lebat pada Januari 2019.

Pada bulan Februari, sekitar 20 orang tewas ketika sebuah truk yang membawa asam ke Tambang Mutanda Glencore di DRC bertabrakan dengan dua kendaraan lain.

Militer Kongo telah mengerahkan ratusan tentara pada pekan lalu untuk melindungi tambang tembaga dan kobalt milik China Molybdenum Co Ltd dari para penambang ilegal.

Saham Glencore dilaporkan turun 4,9 persen. Penurunan tersebut merupakan yang terburuk sejak Desember 2018. Kendati begitu, Glencore mengaku insiden itu tidak mempengaruhi produksi mereka.

Analis BMO Capital Markets, Edward Sterck menyampaikan jika insiden tersebut terkait dengan penambangan ilegal, maka tidak akan terlalu berdampak dalam jangka waktu panjang.

"Namun, tindakan pencegahan kemungkinan akan diperlukan dan itu bisa berdampak pada lisensi sosial Glencore untuk beroperasi," tutur Edward.

KCC menghasilkan total 152.400 ton tembaga dan 11.100 ton kobalt pada tahun lalu. Proyek Mutanda terdekat Glencore tidak kalah produktif, dengan menghasilkan 199.000 ton tembaga dan 27.300 ton kobalt.

493