Home Gaya Hidup Karya Seni Rupa Eks Bandara Kemayoran Dijadikan Cagar Budaya

Karya Seni Rupa Eks Bandara Kemayoran Dijadikan Cagar Budaya

Jakarta, Gatra.com - Pusat Pengelolaan Komplek (PPK) Kemayoran bekerja sama dengan Direktorat Kesenian, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan konservasi karya seni rupa di ruang publik.

Salah satu karya seni rupa yang diciptakan pada ruang publik adalah di kawasan eks Bandara Kemayoran Jakarta Pusat, yang berada pada wilayah pengelolaan PPK Kemayoran.

Ada tiga buah relief yang terdapat pada dinding ruang tunggu VIP bandara. Karya ini dibuat oleh Harijadi Sumodidjojo, Sindoesoedarsono Sudjojono, dan Soerono yang dalam pengerjaannya didukung oleh seniman Indonesia Muda.

Melalui kegiatan apresiasi tiga karya relief Eks Bandara Kemayoran ini, Kemendikbud bersama PPK Kemayoran berupaya untuk memperkenalkan kepada publik soal karya seni rupa.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan PPK Kemayoran Riski Renando mengatakan, setuju jika relief eks-bandara Kemayoran dijadikan sebagai cagar budaya nasional.

“Saya berharap jika bangunan eks Bandara Kemayoran dapat dijadikan sebagai cagar budaya karena mewakili bandara internasional pertama di Indonesia. Karena untuk menghasilkan karya seni zaman sekarang sangat susah apalagi dengan kultur yang serba instan ini merupakan antitesis dengan kebudayaan yang ada sekarang,” ujar Riski, di lokasi eks Bandara Kemayoran, Jakarta, Rabu (17/7).

Ke depannya, PPK Kemayoran dan Direktorat Kesenian Kemendikbud berharap agar nantinya ada informasi tertulis secara permanen terkait relief sehingga pengunjung dapat memahami pesan yang dimuat dalam relief tersebut.Jadi hal seperti ini mesti kita lestarikan. Ini bisa menjadi cerita buat anak cucu kita.

Sementara, Sekretaris Direktorat Jenderal Kebudayaan Sri Hartini menambahkan, relief ini dibuat dengan mengusung tema tentang kekayaan Indonesia atas gagasan Presiden Soekarno pada 1957 untuk menyambut tamu negara kala itu.

Menurutnya, masing-masing seniman merespon gagasan itu dengan cerita yang berbeda. “Rancangan karya Harijadi Sumodidjojo bertema flora dan fauna. S. Sudjojono menggambarkannya dengan tema manusia Indonesia. Sedangkan Soerono menceritakan legenda Sangkuriang,” katanya.

Kegiatan ini juga diharapkan dapat mengajak masyarakat untuk turut mengapresiasi, memahami dan memaknai betapa pentingnya menjaga dan melestarikan karya seni serta sejarah penerbangan yang pernah eksis di Kemayoran.

Kegiatan apresiasi tiga karya seni relief Eks Bandara Kemayoran dilaksanakan pada 17-21 Juli 2019, dengan mengundang para keluarga seniman pembuat relief, masyarakat umum, dan pelajar.

 

552