Home Ekonomi Bekraf Fokus Olah Limbah Batu agar Bernilai Ekonomi

Bekraf Fokus Olah Limbah Batu agar Bernilai Ekonomi

Magelang, Gatra.com - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) akan membantu perajin batu di Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang mengolah limbah. Limbah batu akan diubah menjadi produk bernilai ekonomi.

Staf Ahli Bekraf, Adi Nugraha, mengemukakan bahwa pihaknya sudah dua kali memberikan bimbingan teknis kepada usaha mikro kecil dan menengah di Magelang.

“Kami mendapat masukan dari Pemkab Magelang bahwa sisa-sisa batu hasil kerajinan (di Muntilan) tolong digarap,” kata Adi, di sela-sela pameran hasil bimtek Bekraf di Magelang, di Pendopo drh. Soepardi, Jumat (19/7).

Badan Ekonomi Kreatif kemudian melakukan survei ke lokasi kerajinan dan memutuskan serius menggarap limbah batu.”Ternyata limbah batu itu menggunung dan debunya mencemari lingkungan. Paling miris adalah limbahnya sama sekali tidak bernilai. Orang bisa ambil pakai truk dan tidak harus membayar. Kami sangat tertarik untuk mengolah limbah ini.”

Beberapa masalah yang harus dipecahkan agar produk UMKM di Magelang memiliki kualitas dan daya jual tinggi adalah ketersediaan alat dan pemasaran. Sebab keterampilan para perajin sudah tidak diragukan lagi. Dengan adanya bantuan alat seperti mesin bor duduk akan menambah presisi sehingga kualitas produk semakin bersaing.

Para perajin juga harus dibantu memasarkan produk, termasuk pengetahuan pentingnya branding suatu daerah. “Contohnya orang harus tahu bahwa Borobudur itu di Magelang bukan Yogyakarta. Begitu juga dengan produk, identitas Magelangnya harus melekat.”

Tahun ini Badan Ekonomi Kreatif memilih 3 produk kerajinan di Kabupaten Magelang untuk dikembangkan. Kerajinan batu di Muntilan serta kerajinan bambu dan anyaman pandan di Borobudur.

Wakil Bupati Edi Cahyana mengatakan, Kabupaten Magelang memiliki banyak sumber daya yang bisa dikembangkan menjadi potensi ekonomi. Ada sekitar 160 ribu unit usaha kerajinan dan kuliner yang sebagian besar belum tersentuh kreativitas dan inovasi.

Dibutuhkan keuletan, kreativitas dan inovasi untuk menghasilkan produk yang memiliki daya saing dan nilai jual. “Kita berharap produk-produk ini bisa menjadi ikon Kabupaten Magelang, mengingat Candi Borobudur sebagai salah satu daya tarik wisatawan asing,” kata Edi.

 

269