Home Politik Ketua MK Meradang, Petugas KPPS Jadi Saksi Pemohon

Ketua MK Meradang, Petugas KPPS Jadi Saksi Pemohon

Jakarta, Gatra.com- Di hari terakhir masa sidang Pileg 2019, Mahkamah Konstitusi (MK) kembali menggelar sidang. Di panel 1, Partai PKB sebagai pihak pemohon menghadirkan saksi yang bernama Sohibul Ahmad.

Saksi tersebut merupakan anggota KPPS di daerah Tanjung Jabung Timur, Jambi. Mengetahui Sohibul merupakan anggota KPPS, Hakim Konstitusi Arief Hidayat meradang.

Baca Juga: KPK Seret Dua Nama Baru Tersangka KTP-el. Siapa Mereka?

Di ruang sidang Arief mengaku tak habis pikir oleh saksi yang dihadirkan oleh pihak pemohon. Secara tegas Arief menegur saksi dengan nada keras. Menurut Arief seharusnya saksi tersebut berada dipihak KPU sebagai pihak termohon bukan sebagai pihak saksi dari pihak pemohon.

Secara kode etik saksi telah melanggar sumpah jabatan yang dilakukan ketika pemilu lalu.

“Waduh. Bahaya ini. Anda mengapa buka-buka disini? Kenapa kok bisa begitu. Seharusnya anda itu berada di sana (pihak KPU),” tegas Arief di Gedung MK, Jakarta Pusat, Selasa (30/7).

Baca Juga: Saksi Ahli dari Golkar di Protes NasDem dan KPU

“Disini saya hanya menjadi saksi PKB,” ucap Sohibul Ahmad. “Secara etis gimana itu? Anda mengkritik diri sendiri. Memang Disana terjadi kesalahan apa?” tanya Arief.

“Perolehan suara PKB yang mulia. Jadi di TPS 07 suara PKB memperoleh 65 suara sedangkan ditingkat kecamatan suara PKB 34 suara,” terang Sohibul.

“Lho kok anda tidak membenahi waktu tugas disana? Malah bilang disini?” tanya Arief.

“Pada waktu itu saya tidak tahu, Yang Mulia,” ucap Sohibul.

Mendengar kesaksian dari Sohibul, Arief langsung menuturkan bahwa saksi dalam menjalankan tugasnya itu tidak menjalankan dengan benar. Hal ini terlihat dari keterangan saksi dan adanya pelanggaran sumpah.

“Iya berarti anda dosa disini dan disana. Neraka tidak mau nerima lho, Mas. Surga jauh, neraka saja jauh. Kalau begitu anda tidak diterima di keduanya. Dosa disana dan disini melakukan pekerjaan disana tidak cermat sekarang tidak cermah malah ngomong disini. Kan itu dosanya double,” kata Arief.

1643