Home Ekonomi Keluhan Petani Kopi terhadap Peran Pemerintah

Keluhan Petani Kopi terhadap Peran Pemerintah

 

Jakarta, Gatra.com – Pendiri Koperasi Mitra Malabar, Dhanny Rhismayaddi mengeluhkan peran Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia. Menurutnya, hal ini kurang membantu petani kopi untuk mengekspor kopi di pasar internasional. 

“Seperti orang-orang Kadin yang ada di beberapa negara. Tetap dia bukan membantu [untuk] memastikan pasar. Berapa ini di suatu negara? Ini dari pemerintah. Waktunya bargain di negara konsumen, tapi ngga dilakukan,” ujar Dhanny saat ditemui di kantor Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM), Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (12/8).

Oleh karenanya, hal itu yang kemudian memaksa petani berkoordinasi dengan koperasi lokal untuk memproses ekspor sendiri. Utamanya dalam proses pencarian dan penentuan pasar ekspor kopi. “Akhirnya, kita lagi yang nyari pasar ekspor itu. Kalau pun sudah ada, itu kan dari zaman dulu. Dari kenalan-kenalan bisnis kita yang merekomendasikan pasar,” tambah Dhanny.

Menurut Dhanny, kurangnya peran Kadin dalam membantu ekspor kopi disebabkan oleh ketidakpahaman pemerintah atas keinginan produsen kopi. Baik itu produsen yang ada di sektor hulu, yaitu petani kopi itu sendiri atau pun dari sektor hilir, yang terdiri dari pengolah kopi.

Kurangnya peran pemerintah ini, juga berakibat pula pada lemahnya jumlah ekspor kopi Indonesia di pasar Internasional. Saat ini saja, kata Dhanny, ekspor kopi Indonesia tidak mengalami peningkatan signifikan. Bahkan dapat dikatakan stagnan.

“Ekspor kopi saat ini stabil. Pemerannya itu-itu aja, ada di angka itu-itu aja. Pasarnya ya, seperti di Eropa, Eropa Timur, Timur Tengah, dan ada lagi yang baru di Rusia dan China,” tutur Dhanny.

 

243