Home Milenial Purwacaraka Ajak Milenial Buktikan Kemerdekaan dengan Karya

Purwacaraka Ajak Milenial Buktikan Kemerdekaan dengan Karya

Jakarta, Gatra.com - Musikus serta komponis asal Indonesia, Purwacaraka, menyebutkan bahwa anak muda memiliki andil besar untuk memperjuangkan kemerdekaan. Salah satu caranya adalah dengan memberikan karya ataupun prestasi sebagai bukti nyata.

Dalam acara konser lagu anak bertemakan nasionalisme bertajuk "Mentari Pagi", menampilkan para anak muda yang memiliki talenta di bidang musik. Salah satu musik yang dibawakan dan diaransemen ulang adalah lagu Apuse dan Tanah Air.

"Sebenarnya, anak-anak sekarang tidak perlu berjuang merebut kemerdekaan. Tetapi, tinggal bagaimana mengisi kemerdekaan tersebut," kata Purwacaraka di Galeri Indonesia Kaya, Tanah Abang, Jakarta, Minggu malam (18/7).

Ia menuturkan, prestasi adalah cerminan dari semangat yang tidak pernah padam untuk terus melangkah maju. Ia pun berharap, para generasi muda Indonesia yang memiliki talenta dapat membawa dampak positif bagi keluarga serta lingkungannya, tidak terkecuali musik.

"Saya khawatir, pengalaman kita selama 8 bulan kemarin, bangsa Indonesia potensial terbelah. Itu tidak boleh lagi. NKRI dan Pancasila adalah janji kita bersama," ujarnya.

Dentan begitu, ia mengaku tergerak untuk mengajak anak muda untuk berani menciptakan sebuah karya. Sebab, para pemuda merupakan pribadi yang memiliki kreatifitas tinggi dan ingin mencoba segala hal.

"Saya merasa harus membina anak-anak kita, membina bangsa Indonesia yang maju, yang merdeka dengan tujuan baik, untuk Indonesia baik. Mari buat prestasi dan menyebarluaskan ke seluruh pelosok, ke setiap anak, untuk mencintai Indonesia," imbaunya.

Sebagai informasi, konser anak "Mentari Pagi" adalah sebuah karya yang didedikasikan untuk anak Indonesia. Dalam acara tersebut, dirilis juga tiga lagu anak bertema nasional, yakni berjudul "Anak Indonesia", "Alam Indonesia", dan "Kita Satu Indonesia".

Ketiga lagu tersebut dibuat oleh Yuanita Meilia, seorang konseptor dan penulis lagu (songwriter) muda dan dinyanyikan secara ceria oleh Jessie Heinge, penyanyi berusia 13 tahun dan Tabita Putri Nugroho, conductor yang sekaligus merangkap sebagai arranger cilik.

218