Home Ekonomi Ini Kata Sri Mulyani, Setelah Dikritik Gerindra Soal Pajak

Ini Kata Sri Mulyani, Setelah Dikritik Gerindra Soal Pajak

 

Jakarta, Gatra.com - Fraksi Partai Gerindra pada Rapat Paripurna DPR RI perihal RAPBN dan Nota Keuangan 2020 memberikan berbagai catatan kepada pemerintah, mengenai pendapatan dari sektor pajak.

Anggota fraksi Partai Gerindra Bambang Haryo Soekartono mengatakan, target penerimaan pajak di Indonesia masih rendah dibandingkan negara berkembang lainnya. Menurutnya, realisasi penerimaan pajak tidak pernah sesuai target, sejak tahun 2014. Padahal penerimaan negara 80% dari pajak.

“Target pertumbuhan ekonomi pada 2020 terlalu ambisius. Penerimaan pajak terus meleset, sementara belanja negara tidak tepat sasaran,” kata Bambang dalam Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), di gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Kamis (22/8).

Dikonfirmasi mengenai sorotan pajak oleh Anggota Dewan, Menteri Keuangan Sri Mulyani menerima masukan Fraksi Gerindra tersebut. Itu sebabnya, pemerintah terus melaksanakan reformasi di bidang perpajakan, di samping terus memperhatikan kegiatan ekonominya.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini beralasan, tidak tercapainya target pajak, disebabkan harga komoditas yang turun. Dampaknya pembayaran pajak juga menurun, sehingga, solusinya pemerintah menggenjot intensifikasi pajak.

"Karena komoditas turun, jadi pembayaran pajak menurun. Jadi kita intensifikasi fokusnya," katanya.

 

1914