Home Ekonomi Produk Mocaf Banjarnegara Ini Siap Diekspor

Produk Mocaf Banjarnegara Ini Siap Diekspor

Banjarnegara, Gatra.com - Produk industri kecil menengah asal Banjarnegara, Jawa Tengah, yaitu tepung berbahan singkong atau modified cassava flour (mocaf) bersiap untuk memasuki pasar ekspor. Produk ini diharapkan dapat menjadi alternatif pengganti tepung terigu.

Ketua Paguyuban Mocaf Banjarnegara, Riza Azyumarridha Azra mengatakan, permintaan dari pasar luar negeri mulai berdatangan setelah produk olahan mocaf ini kerap mengikuti pameran di berbagai negara. Contohnya Festival Indonesia-Moskow, pameran di Kedutaan Besar RI di Brussel, serta Malaysia International Halal Showcase bulan April 2019 lalu.

"Ternyata produk mocaf ini dicari oleh orang-orang dari luar negeri. Mereka mencari makanan yang bebas gluten karena aman untuk penderita diabetes dan kanker. Beda dengan tepung yang terbuat dari gandum," ujarnya kepada Gatra.com, di Banjarnegara, Rabu (28/8).

Menurut Riza, potensi lahan dan produksi singkong di Banjarnegara juga sangat memungkinkan untuk memenuhi kebutuhan pasar luar negeri. Misalnya, kelompok perajin Rumah Mocaf, rata-rata mampu memproduksi 7 ton tepung mocaf selama satu bulan. Sedangkan kebutuhan singkong mencapai 21 ton yang dipenuhi dari beberapa kelompok tani di Banjarnegara.

Riza mengatakan, saat ini pihaknya tengah berupaya meningkatkan kualitas dan jaminan keamanan produk. Standar keamanan produk pangan ini menggunakan konsep Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) yaitu mengindentifikasi potensi bahaya, menentukan titik kritis, menentukan batas kritis, menetapkan sistem pemantauan pengendalian (monitoring), menetapkan tindakan perbaikan, menetapkan prosedur verifikasi, serta mengembangkan dokumentasi prosedur dan pencatatan.

"Kami sedang berusaha memenuhi konsep HACCP ini karena ingin segera ekspor. Kalau sudah bisa (ekspor), itu akan mempermudah pasar di Indonesia sekaligus meningkatkan derajat singkong di mata dunia. Ekspor mocaf ini juga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor tepung terigu. Target tahun ini sudah bisa," tandasnya.

Terpisah, Asisten Analis Unit Pengembangan Ekonomi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Purwokerto, Unoun Saraswati mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan ekspor, perajin mocaf di Banjarnegara perlu menjaga kualitas dan keamanan produk pangannya. Pihaknya siap memberikan pendampingan kepada perajin mocaf saat tim verifikasi melakukan kunjungan lapangan.

"Untuk prosedur nanti dipenuhi oleh perajin mocaf sendiri. Kami hanya mendampingi tim verifikasi," ujarnya.

Menurut dia, BI Purwokerto melakukan pendampingan industri rumahan mocaf di Banjarnegara dan Cilacap sejak tahun 2017. Mereka mendapat bantuan peralatan, pelatihan pembuatan kemasan, sarana produksi seperti rumah pengering, pencacah, penepung, pendampingan sertifikasi dari Badan POM sampai mengikuti sejumlah pameran.

2727