Home Politik Soal Sindiran Malaysia, Men LHK: Buat Apa Mengata-Ngatai?

Soal Sindiran Malaysia, Men LHK: Buat Apa Mengata-Ngatai?

Jakarta, Gatra.com - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya Bakar mengatakan, masyarakat harus memandang persoalan yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia secara objektif, terkait kabut asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di Pulau Sumatera dan Kalimantan.

Menurutnya, titik api (hotspot) di Indonesia memang lebih banyak ketimbang Malaysia, namun hal itu karena wilayah Indonesia lebih besar.

"Jadi pada tanggal 23 lalu, Malaysia hotspotnya banyak kok di Serawak. Kenapa terus ngomongnya di publik, bahwa katanya asapnya dari Kalimantan. Padahal itu kan bisa kumulatif, bisa dari Semenanjung Malaysia, bisa dari Serawak, dan bisa juga dari Kalimantan," jelasnya di Kompleks DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (12/9).

Bagi Siti Nurbaya, saat ini lebih baik kedua negara sama-sama fokus untuk menanggulangi karhutla.

"Sekarang sih lebih baik kita sama-sama berupaya untuk menurunkan titik api, kalau Malaysia hotspotnya menurun ya bagus lah karena memang hotspotnya kan enggak banyak. Sementara wilayah Indonesia lebih luas, ada Kalbar, Kalteng, Kalsel, dan wilayah lainnya," sambung Siti.

Menteri LHK juga membantah telah berkelit dengan pernyataan dari Menteri Energi, Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Lingkungan dan Perubahan Iklim Malaysia, Yeo Bee Yin yang menuding Indonesia tidak transparan tentang dampak kabut asap karhutla di Indonesia yang sampai menyeberang ke Malaysia.

"Saya enggak ada maksud sama sekali untuk berkelit. Buat apa berkelit, kan pemerintah Indonesia juga sudah berkerja keras. Sekarang saja sudah ada 45 helikopter yang dikerahkan untuk menangani karhutla ini. Tadi saya menerima laporan lagi Kalteng minta tambahan 2 helikopter," terangnya.

Meski perang pendapat, Siti Nurbaya menjelaskan pihaknya belum berencana untuk menemui Yeo Bee Yin agar dapat bertukar pikiran dalam menyelesaikan masalah karhutla di sebagian wilayah Kalimantan dan Sumatera.

"Enggak ada rencana pertemuan. Saya laporannya ke Menlu saja, saya jelaskan situasinya," lanjut Siti.

Ia mengajak kepada pemerintah Malaysia untuk sama-sama berupaya mengatasi masalah karhutla ini. "Lebih baik melangkah bareng-bareng. Enggak perlu mengata-ngatai, untuk apa sih itu? Saya bernapas saja susah, apalagi mikir buat ngatai orang. Enggak ada tuh pikiran kayak gitu," ucapnya.

655