Home Milenial Bupati Malteng: Desa Liang Terparah Dihantam Gempa Ambon

Bupati Malteng: Desa Liang Terparah Dihantam Gempa Ambon

Ambon, Gatra.com - Pasca gempabumi dengan kekuatan 6.8 scala richter (SR) yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya sejak Kamis pagi (26/9/2019), disusul ratusan gempa dalam skala sedang dan kecil, membuat ribuan warga pada beberapa desa yang ada, memilih mengungsi ke hutan yang kawasannya berada pada dataran lebih tinggi. 
 
Pantauan Gatra.com, 17.000 warga Desa Liang, di Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng) yang merupakan daerah paling parah mengalami kerusakan akibat gempa Kamis pagi, hingga Jumat sore (27/9/2019), masih enggan kembali ke rumah. Mereka memilih tetap bertahan di hutan. 
 
"Jika kita lihat situasi dari beberapa negeri atau desa yang kita kunjungi, memang Desa Liang termasuk daerah yang paling parah kehancurannya dari segi bangunan," ungkap Bupati Maluku Tengah, Tuasikal Abua kepada Gatra.com usai meninjau sejumlah lokasi pengungsian di kawasan hutan Desa Liang, Jumat (27/9/2019).
 
Menurut Tuasikal, kondisi hancur paling parah yakni kondisi bangunan roboh rata dengan tanah. Sedangkan kondisi sedang dan ringan yaitu bangunan mengalami roboh di bagian tertentu, atau hanya berupa retakan pada dinding. 
 
"Selain banyak rumah di Liang dalam kondisi yang hancur, situasi masih terjadinya gempa susulan berulang kali menyebabkan seluruh masyarakat desa ini naik mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi," ujarnya.
 
Tuasikal menuturkan, seluruh masyarakat Liang masih mengalami trauma dan resah sebab masih adanya goncangan.
 
"Namun kami berharap dalam beberapa hari kedepan jika sudah tidak terjadi lagi gempa susulan seluruh masyarakat dapat kembali ke rumah mereka masing-masing. Sebab jika semakin lama mereka meninggalkan rumah, tidak menutup kemungkinan akan ada orang-orang nakal yang mempunyai niat mencuri di rumah yang warga yang tidak ditunggui," harapnya 
 
Tuasikal sampaikan bahwa seluruh masyarakat harus diberikan waktu untuk meredam rasa trauma serta mengembalikan rasa percaya diri mereka dahulu.
 
"Sembari menunggu waktu kami dari Pemerintah Kabupaten Maluku Tengah, Pemerintah Provinsi Maluku serta Badan Penanggulangan Nasional Bencana (BNPB) turun langsung melihat kondisi di posko-posko dan kami mengambil data seluruh masyarakat yang mengungsi," ucapnya.
 
Sementara untuk kebutuhan emergency di tiap-tiap pokso, Tuasikal katakan dalam proses didata dan segera didistribusikan kepada tiap posko yang tersedia.
 
"Dari catatan yang dikumpulkan pada tiap posko, yang paling dibutuhkan masyarakat adalah tenda, air bersih, beras. Dan kami usahakan hari ini sudah dapat dibagikan ke masing-masing posko," pungkasnya.
1042

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR