Home Gaya Hidup Riau Hijau Bakal Diperkuat Pergub Pengelolaan Sampah

Riau Hijau Bakal Diperkuat Pergub Pengelolaan Sampah

Pekanbaru, Gatra.com - Setelah menuai kritikan dengan program Riau Hijau yang hanya menyasar lingkungan kehutanan,  Gubernur Riau diketahui sedang merancang peraturan Gubernur (pergub) tentang pengelolaan sampah. 
 
Menurut Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Riau, Ervin Rizaldi, pergub tersebut nantinya diharapkan dapat menekan penggunaan plastik di Provinsi Riau. 
 
"Itu pergubnya sedang dibikin, Pak Gubernur ingin penggunaan plastik di Riau dapat berkurang. Tentu bila pergub tersebut terbit, intansi pemprov yang lebih dulu menyesuaikannya," jelasnya kepada Gatra.com, Senin (7/10). 
 
Dijelaskan Ervin aturan pengelolaan sampah tersebut merujuk peraturan serupa yang berlaku di Bali. Di Pulau Dewata,  peraturan pengelolaan sampah dapat mengurangi keberadaan sampah plastik hingga 40 persen. 
 
"Nanti sebisa mungkin pegawai itu minum dengan tumblr yang dimiliki, bukan lagi mengandalkan air minum dalam kemasan. Jadi tindakan kecil itu dapat ikut mempengaruhi," tekannya. 
 
Adapun kota Pekanbaru sebagai ibukota Provinsi Riau, rata - rata setiap harinya memproduksi 500 ton sampah, dimana jumlah sampah plastik berkisar 40 - 50 ton perhari. Hal tersebut cepat atau lambat bakal membuat citra Provinsi Riau bakal tercoreng lantaran gagal mengatasi limbah plastik. 
 
Di Indonesia sendiri sampah belum dikelola dengan baik.  Menurut prediksi Ditjen Pengelolaan Sampah, Limbah, dan B3 Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, produksi sampah pada tahun 2019 dapat mencapai 68 juta ton, dan sebanyak 9,52 juta ton (48 persen) di antaranya berasal dari sampah rumah tangga, sedangkan sisanya berasal dari pasar tradisional, kawasan komersial, dan fasilitas publik.
 
Sebelumnya, dosen lingkungan hidup Universitas  Riau, Hengki Firmanda, mengungkapkan program Riau Hijau yang sedang digelorakan Gubernur Riau, Syamsuar,  mesti memiliki indikator lain diluar persoalan lingkungan kehutanan. Katanya, tanpa memiliki program lain selain masalah kehutanan, maka program Riau Hijau berpotensi dianggap gagal. 
 
"Kalau bicaranya sekadar hutan, sementara karhutla terjadi, tentu Riau Hijau menjadi dipertanyakan. Tapi, kalau ada indikator lain diluar itu misalkan pengendalian sampah plastik, pengendalian polusi udara, maka masih ada indikator program Riau Hijau," tandasnya.
817