Home Gaya Hidup Manusia, Mesin, dan Estetika di Jakarta City Philharmonic

Manusia, Mesin, dan Estetika di Jakarta City Philharmonic

Jakarta, Gatra.com – Jakarta City Philharmonic (JCP) kembali digelar. Kali ini mengambil tema "Manusia dan Mesin" yang menghadirkan daftar lagu musik era modern terkait dengan hubungan antara manusia, mesin, dan estetikanya. Acara ini diselenggarakan oleh Komite Musik Dewan Kesenian Jakarta dan Unit Pengelola Pusat Kesenian Jakarta (UP PKJ) di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (23/10).

Eric Awuy, pemain terompet JCP, membuka acara dengan menjelaskan konsep dari pegelaran konser musik orkestra ini, mengenai kaitannya manusia, musik, dan juga mesin.

"Seni, baik itu seni lukis, tari, maupun musik itu selalu mengikuti perkembangan budaya, manusia, industri, dan sebagainya. Di awal abad ke-20, mesin mulai diciptakan. Kita bisa mendengar musik pada masa itu mulai lebih ritmis mengikuti ritmis mesin. Emosi hampir dibuang. Semua berkembang mengarah ke ketepatan ritmis dan perkembangan nada," ujarnya.

Konsep "Manusia dan Mesin" dianggap tepat untuk menggambarkan persaingan era modern. Mesin bisa jadi dapat menggantikan posisi manusia di beberapa bidang profesi mengingat pentingnya efisiensi dan kepraktisan dalam kehidupan. Selain itu, komponis pada era modern penuh dengan gagasan kontroversial dan cenderung menciptakan “kekacauan” daripada ketertiban.

JCP ingin menyuguhkan musik-musik yang “selalu memberontak” tradisi masa lalu, sekaligus membebaskan kreativitas itu. Manusia, mesin, beserta estetikanya merupakan bagian dari sejarah yang membuka kemungkinan bagi musik modern untuk terus berkembang.

Pentas tahun ini menampilkan karya Fero Aldiansya “Gerigi”, Sergei Prokofiev “Konserto Piano Kedua dalam G minot, Op. 16”, Alexander Mosolov “Pabrik: musik mesin, Op. 19, Pengecoran Besi”, Jean Sibelius “Simfoni Ketujuh dalam C mayor, Op. 105”, dan John Adams “Perjalanan Singkat Mengendarai Mobil Super Cepat”. Konser diaba oleh Budi Utomo Prabowo (pengaba utama) dan Vincent Gunawan (pengaba tamu) serta terdapat kolaborasi dengan pianis Stephen Kurniawan Tamadji.

Reporter: IMS

480