Home Politik Hari Anti Korupsi, Mensos: Kalau Mental Bobrok Susah

Hari Anti Korupsi, Mensos: Kalau Mental Bobrok Susah

Jakarta, Gatra.com - Menteri Sosial (Mensos) RI, Juliari Batubara menanggapi terkait peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia yang jatuh tepat pada hari ini. Menurutnya, dalam pemberantasan korupsi diperlukan pembenahan mental.

"Saya kira pemberantasan korupsi itu harus dimulai dari mental ya. Jadi mau sebagus apa sistem, seketat apa sistem kalau mentalnya sudah bobrok ya susah," katanya usai menghadiri acara internalisasi dan pembumian Pancasila serta penguatan wawasan kebangsaan lingkungan Kementerian Sosial (Kemensos) di Gedung Konvensi TMPN Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (9/12).

Ia mengungkapkan, bahwa korupsi merupakan sifat keserakahan yang membuat orang-orang merasa selalu kurang. "Orang yang punya mobil dua pengen tiga, pengen mobil tiga pengen empat. Punya rumah satu pengen dua. Kalau mentalnya seperti itu mau dibikin seketat apapun sistemnya akan ada korupsi terus," ujarnya.

Baca juga: Lili Siregar Harap Tak Ada Lagi Peringatan Hari Anti Korupsi

Sistem pemberantasan korupsi saat ini dinilai sudah baik mulai dari internal kementerian seperti BUMN, kemudian Badan Pengawas Keuangan (BPK), Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kepolisian maupun Kejaksaan. Semuanya sudah lengkap semua, yang perlu dibenahi hanya mental.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Partai PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri juga menyampaikan pembenahan terhadap korupsi yang kerap terjadi di kalangan pegawai negeri sipil (PNS). Mega mengatakan, mungkin kurangnya gaji membuat kehidupan jadi kurang sejahtera.

"Dari dulu PNS itu maunya saya supaya tidak korupsi gimana ya kalau gajinya kita naikan. Eh tapi ntar dulu. Awas lho saya dimarahin pak Jokowi, ntar dibilang provokator lagi. Maksud saya, sudah ada wacana itu pas zaman saya mengukur berapa sih gaji minimum pantes. Paling tidak bisa menyekolahkan anak," terang Mega.

Namun, lanjutnya, kenaikan gaji harus disamakan dengan kapasitas yang dikerjakan tiap bidang. PNS juga perlu dituntut lebih kreatif dan membuat pekerjaannya lebih efisien lagi.

"Kenapa pak Jokowi sampai mau motong-motong eselon ya karena udah gemes. Kok tidak mau berkreasi, bergotong-royong bersama diri. Ya semua kan sudah tahu, bahwa di tata republik ini yang namanya PNS apapun itu semua mengerucut seperti pyramid. Jadi tunjukkan saja dengan kapasitas, profesionalitas serta kepintaran," imbuhnya.

533