Jakarta, Gatra.com - Dalam beberapa hari ke depan, Jakarta terancam mengalami bencana banjir rob. Peringatan itu dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengingat hujan intensitas tinggi diprediksi lebih sering terjadi

Menurut BMKG, wilayah pesisir Jakarta Utara akan mengalami air pasang maksimum pada 9 Januari hingga 11 Januari 2020. Air pasang maksimum diperkirakan akan mendatangkan banjir rob dan memperparah banjir di Ibu Kota.

Sebagai langkah antisipasi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyiapkan pompa di wilayah pesisir. Dengan begitu, air laut yang bergerak akibat pasang bisa dialirkan ke sejumlah waduk atau sungai.

Baca juga: Banjir Lagi, Anies: Bukan Masalah Drainase

"Jadi pompa mobile kita digerakkan ke sekitar pesisir untuk membantu bila ternyata muncul rob sehingga bisa dialirkan," kata Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Balai Kota, Rabu (8/1).

Sekretaris Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Dudi Gardesi menjelaskan, air baru bisa dialirkan ketika laut dan sungai yang akan menampung mulai surut. Pasalnya, sungai yang pasang tak bisa dipaksa untuk dialiri air.

"Jadi enggak bisa waktu saat pasang kita pompa juga. Ya kita mau pompanya kemana juga. Misalnya kondisi sungainya lagi pasang, airnya penuh. Ya kita pasti akan menunggu dulu itu selesai baru kita kerjakan," ucapnya.

"Oleh karena itu, yang menjadi kekhawatiran yaitu datangnya hujan di saat air laut mengalami pasang. Pada saat pasang tertinggi tiba-tiba hujan lokal, terus banjir kiriman datang lagi. Itu yang dikhawatirkan," jelasnya.