Semarang, Gatra.com - Wajah Siti Sofiayah (50) nampak sumringah. Dengan cekatan dia melayani satu persatu pembeli di warung kecilnya yang dia kelola berama sepuluh warga lainnya di Jalan Puspanjolo Selatan 219, RT 2 RW 5 Bojongsalaman, Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang.

Warung kecil itu dinamai E-Warong Mandiri Jaya, merupakan bantuan program pemberdayaan masyarakat dari Kemensos. Sofiayah menjadi salah satu agen dari program tersebut.

Tiap pembeli mengantri untuk digesekan kartu transaksinya. Berupa alat pembayaran yang digunakan adalah Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) sebagai uang elektronik, mirip kartu ATM salah satu bank yang ditunjuk sebagai penyalur bantuan sosial pada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Kemensos.

"Nanti pembeli dicek saldonya dengan mesin EDC ini, untuk program KPM bisa membeli bahan pangan di E-Warong ini," katanya.

E-Warong merupakan agen bank, pedagang dan/atau pihak lain yang telah bekerja sama dengan Bank Penyalur dan ditentukan sebagai tempat penarikan/pembelian bantuan sosial oleh Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Kemensos.

E-Wrong milik Sofiayah  menjual aneka bahan pangan harian terutama kebutuhan pokok bagi warga sekitar. Ada beras, telur, ikan, sayur mayur, gula, dan lainnya.

"Alhamdulilah dapat pemasukan melalui E-Warong KUBE, saya awalnya bekerja sebagai buruh cuci," katanya.

Dia mengaku mampu mendapat tambahan penghasilan sebanyak Rp2 jutaan per bulan melalui E-Warong. Total pendapatan mencapai Rp35 juta yang akan dibagi dengan 10 anggota KUBE dan satu pendamping.

"Semoga program ini bisa mengentaskan warga menjadi sejahtera, dan saya merasakan manfaatnya," bebernya.

Secara umum E-Warong biasanya berbentuk Usaha Kecil, Mikro, dan Koperasi, Pasar Tradisional, Warung, Toko Kelontong, E-Warong KUBE, Warung Desa, Rumah Pangan Kita, Toko Tani, Agen Laku Pandai, dan lain-lain.

Sementara itu, Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia Juliari Pieter Batubara menyalurkan bantuan sosial Program Sembako kepada 1000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang berasal dari Kecamatan Semarang Barat.

Salah satunya di E-Warong milik Sofiayah, Mensos sejenak ikut mengecek penggunaan KPM serta bantuan sembako yang langsung dimanfaatkan oleh warga.

Program Sembako komoditas pangan yang dapat dibeli juga diperluas. Semula KPM hanya dapat membeli beras dan telur. Pada Program Sembako tahun ini, KPM dapat membeli sumber karbohidrat seperti beras, sagu, jagung.

Ada juga sumber protein hewani telur, dagung, ayam, ikan segar. Sumber protein nabati kacang-kacangan (termasuk tahu dan tempe), dan suumber vitamin dan mineral sayur mayur, dan buah-buahan.

"Penerima KPM dapat memanfaatkan dana bantuan melalui pembelian bahan pangan di E-Warong yakni berupa alat pembayaran yang digunakan adalah Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang berfungsi sebagai uang elektronik," kata Juliari, di E-Warong KUBE Mandiri Jaya di Keluarahan Bojongsalaman Kecamatan Semarang Barat.

Pada 2020, Kementerian Sosial mengembangkan BPNT menjadi Program Sembako dengan anggaran Rp28 triliun atau meningkat dari semula Rp 20,4 triliun.

"Karena kenaikan indeks bantuan yang semula Rp110.000/KPM/bulan menjadi Rp150.000/KPM/bulan," terangnya.

Untuk jumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Sembako sebanyak 15,6 juta KPM. Jumlah penerima manfaat Bantuan Pangan di Propinsi Jawa tengah sebanyak 4.183.935 yang tersebar di 35 Kabupaten/Kota.

Diketahui untuk Kota Semarang jumlah KPM sampai Tahun 2020 sebanyak 41.326 KPM dengan total bantuan Rp. 74,3 miliar. Jumlah E-Warong di kota Semarang sebanyak 255 terdiri dari 60 e-warong Kube, 174 agen BNI 46 dan 21 RPK.

Untuk kecamatan semarang Barat terdapat 30 E-Warong terdiri dari 5 E-Warong KUBE, 24 agen BNI 46 dan 1 Rumah Pangan Kita (RPK). Didukung Sumber Daya Manusia (SDM) Pendamping Bantuan Sosial Pangan kota Semarang sebanyak 18 orang yang terdiri dari Supervisor 1 orang, Korteks/Korda 1 orang dan Pendamping Sosial Bantuan Sosial Pangan Kecamatan 16 orang.