Home Hukum KPK Serahkan Perkara Suap Bekas Bupati Lampung Utara

KPK Serahkan Perkara Suap Bekas Bupati Lampung Utara

Bandar Lampung, Gatra.com - KPK telah melimpahkan berkas perkara kasus suap fee proyek PUPR Kabupaten Lampung Utara dengan tersangka utama bupati non aktif Agung Ilmu Mangkunegara.

Berkas setebal 2000 lembar tersebut telah dilimpahkan oleh jaksa KPK dan diterima oleh petugas Pengadilan Negeri Kelas 1A Tanjung Karang Bandar Lampung pada Senin, (17/02)

Bersamaan dengan pelimpahan berkas kasus tersebut, tersangka Agung Ilmu Mangkunegara juga telah dipindahkan penahanannya ke rutan WayHui Lampung dengan dua tersangka lainya. Sementara 3 tersangka lainya di tahan di Rajabasah.

"Secara resmi KPK telah melimpahkan 3 berkas perkara, yakni atas nama Agung Ilmu Mangkunegara dan Raden Syahril, selanjutnya atas nama Wan Hendri, dan Syahbuddin," ungkap jaksa KPK Taufik kepada wartawan di Pengadilan Negeri Tanjung Karang.

Baca jugaKPK Perpanjang Penahanan Mantan Bupati Lampung Utara

Usai proses pelimpahan Agung Ilmu Mangkunegara akan segera menjalani persidangan beberapa waktu kedepan. "Selanjutnya kita tunggu jadwal persidangan dari pengadilan Tanjung Karang," sambung Taufik.

Terkait saksi, Taufik melanjutkan, untuk perkara Agung Ilmu Mangkunegara, pihak KPK menyertakan sebanyak 141 saksi di dalam berkas perkara, namun hanya beberapa saksi yang akan dipilih untuk diajukan ke pengadilan.

"Terkait saksi untuk Agung dan Raden Syahril, di dalam berkas kami ada 141 saksi, nanti saksi yang terkait langsung dengan perkara yang akan kita hadirkan " lanjut Taufik.

Namun jaksa Taufik enggan untuk membeberkan pasal yang akan dikenakan untuk tersangka Agung Ilmu Mangkenagara dan Raden Syahril. "Nanti akan kita ungkap di persidangan, nanti kita bacakan dulu dakwaannya, biar nanti tahu isi dan pasalnya " pungkas Taufik.

Seperti diketahui sebelumnya, bupati non aktif kabupaten Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara ditangkap KPK dan menjadi tersangka terkait kasus suap proyek PUPR di Kabupaten Lampung Utara. Agung terjaring dalam operasi tangkap tangan ( OTT ) oleh KPK pada Oktober 2019 silam bersama tiga tersangka lainya.

 

250