Home Kesehatan Izin Menkes Turun, RS Unand Siap Uji Virus Corona

Izin Menkes Turun, RS Unand Siap Uji Virus Corona

Padang, Gatra.com - Kementerian Kesehatan RI memberikan izin bagi Laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand) Padang, Sumatra Barat (Sumbar) untuk tempat uji sampel pasien corona virus disease (covid-19).

Izin itu tertuang dalam keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/214/2020 tentang jejaring laboratorium pemeriksaan covid-19. Dengan demikian, hasil uji sampel virus corona di Sumbar bisa diketahui dalam waktu 24 jam, sehingga lebih mudah memantau sebaran Covid-19 tersebut.

"Jadi dalam waktu dekat, kita tidak perlu lagi mengirim sampel ke Jakarta dengan menunggu hasil yang terlalu lama," kata Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno, Sabtu (21/3) di Padang.

Kendati begitu, Rumah Sakit Unand masih menunggu cairan reagen yang akan didatangkan minggu ini dari Korea. Setelah alat itu tiba, nantinya masyarakat Sumbar akan bisa diperiksa langsung untuk mengetahui diagnosa Covid-19 selama 24 jam. Apalagi, juga didukung peralatan laboratorium yang canggih lainnya.

RS Unand juga telah memiliki para doktor ahli yang meneliti virus, untuk mendukung penggunaan alat laboratorium itu. Upaya ini tentu memberikan kabar gembira bagi masyarakat Sumbar. Dengan harapan, lebih mudah mengetahui Orang Dalam Pantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pantauan (PDP) yang terjangkit.

"Alat pendingin juga butuh, tapi masih bisa dipakai alat lain. Pakar-pakarnya sudah ketemu saya, mereka bilang semua siap, tempat oke, tinggal alat itu aja lagi," terangnya.

Sebelumnya Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit mengaku, pihaknya telah melakukan beragam upaya telah untuk mengantisipasi penyebaran virus corona tersebut. Mulai dari pemeriksaan dan pengawasan ketelat di setiap pintu masuk ke Sumbar, hingga menyediakan fasilitas dan Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni.

Ia mencontohkan, fasilitas yang dimiliki RSUP M Djamil Padang, dan RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi yang telah mumpuni menampung pasien Covid-19. Hanya saja, kedua RS itu dikhawatirkan tidak akan mampu menampung semua pasien jika dalam keadaan darurat. Apalagi, pasien terjangkit bersamaan dalam jumlah banyak. "Makanya kita siapkan RS Unand, jika semuanya peralatannya sudah siap, mampu menampung 23 pasien," ujar Nasrul.

Dengan kapasitas yang ada, ia berpendapat RS Unand paling siap menangani pasien jumlah banyak. Sementara RSUP M Djamil Padang saat ini telah menampung 17 pasien. Padahal, menurutnya seharusnya tidak melebihi 10 pasien. Sebaliknya, RSUD Achmad Mochtar cukup empat pasien, sehingga penanganan bisa lebih maksimal. 

292