Solo, Gatra.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tengah berupaya menyusun koalisi untuk melawan pasangan Gibran Rakabuming Raka dan Teguh Prakosa yang diusung Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan (PDI) Mereka tetap berupaya meskipun partai lain sudah menyatakan dukungan pada pasangan Gibran-Teguh.
"Kami saat ini masih terus berupaya. Bagaimanapun juga kami sebagai partai pemenang kedua di kota Solo tetap ingin membangun koalisi," ucap Ketua DPD PKS Solo Abdul Gofar Ismail saat dihubungi Gatra.com via telepon Rabu (29/7).
Baca juga: Siap Hadapi Gibran-Teguh, Pasangan Bajo Lengkapi Persyaratan
Ada tiga partai yang hingga kini masih terus diupayakan loby oleh PKS Solo. Ketiganya yakni Gerindra, PAN dan Golkar. Menurut Gofar semua kemungkinan masih bisa terjadi hingga penutupan pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Hanya saja ada satu partai yang dianggap tidak masuk hitungan PKS. Partai tersebut yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Mengingat sejak awal PSI telah mendeklarasikan nama Gibran untuk didukung dalam Pilkada 2020 Kota Solo. "Semua masih diloby. Tapi kalau PSI enggak," ucapnya.
Terkait peluang menyusun koalisi, Gofar menilai masih mungkin. Meskipun ketiga partai yang diloby sudah menyatakan dukungan secara terbuka pada pasangan Gibran-Teguh, namun menurutnya masih ada peluang.
"Mereka baru memberikan dukungan terbuka. Belum ada rekomendasi resmi dari partai. Pilkada Karanganyar kemarin sudah ada rekomendasi resmi dari partai, namun mereka masih bisa menyusun koalisi," ucapnya.
Baca juga: Anggota PKS Solo Pakai Baju Ala Gibran, Ada Sinyal Dukungan
Baca juga: Gibran Ingin Sowan, Purnomo Emoh Terlibat Pilkada
Sementara itu Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PKS Sugeng Riyanto mengatakan semua upaya terus dilakukan oleh PKS. Sebab partainya ingin agar demokrasi di kota Solo tetap berjalan. "Kami tetap tidak ingin demokrasi di Solo ini mati," ucapnya.
Sebagai informasi, dari total 45 kursi DPRD di kota Solo, 30 kursi dipegang oleh PDIP. Sisanya PKS mendapatkan lima kursi, PAN tiga kursi, Gerindra tiga kursi, Golkar tiga kursi, serta PSI satu kursi.
