Home Gaya Hidup Pandawa Agri Perkenalkan Herbisida 'Organik'

Pandawa Agri Perkenalkan Herbisida 'Organik'

Jakarta, Gatra.com- Pandawa Agri Indonesia, perusahaan berbasis lifescience pertama dan satu-satunya di Indonesia yang berfokus pada pengembangan produk reduktan pestisida, hari ini meluncurkan produk terbaru mereka yaitu Weed Solu-tion. Weed Solut-ion atau WS merupakan reduktan herbisida dan bekerja sebagai carrier untuk mengikat bahan aktif herbisida dan membantu mencapai lokasi target meskipun dosisnya dikurangi hingga 50% dari dosis awal.

Weed Solut-ion (WS) membantu aplikasi herbisida dapat bekerja secara maksimal sehingga bahan aktif herbisida tidak banyak terbuang ke bagian-bagian lain yang bukan merupakan tujuan utamanya. Weed Solut-ion bukan merupakan herbisida sehingga tidak dapat digunakan secara tunggal atau tanpa dicampurkan dengan herbisida.

"Sejak awal pembentukan Pandawa Agri Indonesia, sudah menjadi komitmen kami untuk terus berinovasi dalam membantu menciptakan industri pertanian dan mendorong praktik industri yang lebih sustainable, ramah lingkungan, aman untuk pengguna, dan juga cost-efficient. Sebagai industri yang memiliki peranan yang cukup besar dalam membantu kemajuan ekonomi negara, industri pertanian selama ini masih sangat bergantung pada bahan kimia berbahaya yang berpengaruh terhadap lingkungan dan konsumen, oleh karena itu kami dari Pandawa Agri Indonesia berharap agar inovasi dan produk kami dapat terus meningkatkan keamanan dan sustainability dari industri pertanian," ucap CEO dan Co-Founder Pandawa Agri Indonesia, Kukuh Roxa dalam webinar peluncuran WS, Jakarta, Rabu (10/2).

Kukuh mengklaim, sektor pertanian memiliki dampak yang signifikan bagi perekonomian Indonesia, dengan berkontribusi sebesar 15% dari total PDB Indonesia, dengan berdasarkan data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS). Sementara itu, menurut BPS total jumlah petani pada tahun 2020 ada sekitar 33,4 juta orang atau sekitar 12 persen dari total penduduk Indonesia, yang menunjukkan adanya ketergantungan negara pada sektor ini, ditambah dengan banyaknya peluang komoditas ekspor yang dimiliki oleh sektor pertanian Indonesia, seperti kelapa sawit, kakao, kopi, dan karet yang merupakan produk unggulan ekspor Indonesia. 

Sementara itu, Research and Development Product, Pandawa Agri Indonesia, Prabawati Hyunita Putri menyatakan dengan semakin meningkatnya kesadaran dunia akan keberlangsungan hidup manusia dan bumi, semakin mendorong permintaan dan kebutuhan pasar akan produk produk yang mendukung sustainability. Hal ini yang kemudian mendorong negara-negara dan asosiasi regional untuk mulai menerapkan kebijakan yang mengharuskan bagi produk produk impor dari negara lain untuk memenuhi kriteria sustainability, termasuk batas penggunaan produk pestisida.

"Kami di Pandawa Agri Indonesia secara konsisten terus mendorong sustainability dan memastikan bahwa produk kami sudah mengikuti aturan dan standarisasi internasional. Dengan materi yang ramah lingkungan dan kemampuannya yang dapat menurunkan dosis penggunaan herbisida hingga 50%, Weed Solut-ion sejalan dengan ketentuan MSPO, ISPO, RSPO dan FSC untuk menurunkan dosis penggunaan herbisida dan aspek lingkungan," paparnya

Weed Solut-ion berasal dari bahan bahan lokal yang terdiri dari 70% bahan organik dan 30% bahan sintetik kimia yang diklaim relatif tidak beracun dan berbahaya. Selain itu PAI berkomitmen untuk dapat berinovasi memanfaatkan kekayaan biodiversitas Indonesia, sehingga inovasi yang berkelanjutan tidak terhalang oleh biaya, dengan harga eceran tertinggi (HET) Weed Solut-ion dapat berada di bawah HET pestisida di pasaran, maka dari itu tidak seperti kebanyakan produk ramah lingkungan lain yang cenderung memiliki tambahan biaya, penggunaan WS sebagai campuran dapat menghemat biaya perawatan pertanian atau perkebunan dari 10% hingga 40%.

"Kami berharap dengan adanya produk reduktan herbisida Weed Solut-ion, dapat membantu para petani di Indonesia, tidak hanya dengan meringankan beban biaya, namun juga memungkinkan bagi para pengguna kami untuk memperluas jangkauan bisnis mereka, agar bisa mengikuti regulasi ekspor. Tentu kedepannya kami berharap agar produk kami dapat lebih efektif, dan dapat mereduksi pestisida dalam dosis yang lebih besar lagi," tutup Kukuh. 

898