Home Gaya Hidup Bangun Smart and Sustainable City, Ini Fokus Yang Harus Dilakukan Pemda

Bangun Smart and Sustainable City, Ini Fokus Yang Harus Dilakukan Pemda

Jakarta, Gatra.com- Presiden Direktur Lintasarta, Arya Damar mengatakan bahwa pengembangkan Smart and Sustainable City saat ini relatif jauh lebih mudah dan murah ketimbang dulu. Pasalnya, saat ini pemerintah dan operator-operator yang ada sudah menyediakan infrastruktur di berbagai pelosok negeri.

“Dengan hanya berkonsentrasi ke pengembangan aplikasinya, maka bisa jadi lebih mudah dan lebih murah. Jadi dengan infrastruktur berbagi pakai, bisa menjadi lebih murah,” ungkap Arya dalam webinar Katadata SAFE Forum 2021, Selasa (24/8).

Dengan tersedianya infrastruktur berbagi pakai, lanjut dia, para pemerintah daerah tidak perlu lagi memikirkan masalah  infrastruktur telekomunikasi, data center, network, security, sampai cloud. Semua sudah bisa dioutsource ke pihak lain dengan biaya yang jauh lebih murah.

Sehingga yang dibutuhkan oleh pemda, kata Arya, adalah aplikasinya. Aplikasi yang cocok dan yang dibutuhkan di sana, tergantung daerahnya.

Pengembangan Smart and Sustainable City ini pun terbukti memberi manfaat yang besar bagi beberapa daerah. Hal itu diakui oleh pembicara lain dalam webinar ini, yaitu

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Surabaya, Muhammad Fikser menambahkan bahwa hadirnya Smart and Sustainable City turut mendorong peningkatan ekonomi Surabaya yang sempat menurun akibat dampak pandemi Covid-19.

Melalui inovasi aplikasi e-commerce lokal yang diberi nama e-Peken (Pemberdayaan dan Ketahanan Ekonomi Nang Suroboyo), Pemkot Surabaya mampu menggerakan kegiatan ekonomi para pelaku UMKM dan pedagang toko kelontong di daerah itu. Caranya, seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemkot Surabaya diwajibkan berbelanja kebutuhan bahan pokoknya di e-Peken.

“Kami di Surabaya kurang lebih ada 13 ribu ASN, dan semua ASN ini sekarang wajib belanja lewat e-Peken,” kata Fikser. Ia menambahkan, seluruh toko kelontong, dan UMKM di Surabaya masuk di platform itu dan pembayarannya semua berbasis online.

Istimewanya lagi, program ini dikontrol betul oleh Walikota Surabaya. Melalui aplikasi ini, Walikota dapat melihat langsung ASN mana saja yang belanja, membantu UMKM dan toko kelontong yang ada di Surabaya.

“Ini cara kita membantu warga Surabaya yang punya UMKM, toko kelontong untuk bisa tetap bertahan di saat pandemi,” ujar Fikser.

Plt. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Surabaya Febrina Kusumawati menuturkan bahwa membangun sebuah kota adalah hal yang komprehensif. Yaitu, meliputi pengelolaan lingkungannya, infrastrukturnya, perekonomiannya, dan juga kesinambungannya.

Sistem yang terintegrasi itulah yang ia definisikan sebagai membangun ‘kota cerdas’. Sehingga bisa dikelola secara utuh, efektif, efisien, dan berkelanjutan. “Yang dinamakan smart itu adalah bahwa layanan-layanan masyarakat itu menjadi bisa meningkatkan kualitas hidup dari warga masyarakat,” kata Febrina.

Hal senada diutarakan Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Semarang, Bambang Pramusinto. Ia menjelaskan, konsep pengembangan Smart and Sustainable City di Kota Semarang tidak semata-mata hanya terkait pada pengembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Melainkan juga pada pengembangan non TIK.

“Smart City lebih kami pahami sebagai bentuk inovasi yang perlu dikembangkan baik terkait TIK maupun non-TIK, yang endingnya adalah peningkatan kesejahteraan masyarakat,” kata Bambang.

Lepas dari itu, terkait masalah sustainability, pemanfaatan teknologi dalam smart city sebaiknya tidak mengganggu kelestarian bumi. Hal itu dikemukakan oleh Senior Engineer 3M Amos Wong.

Menurutnya, ketika membicarakan smart cities, pemerintah daerah sebaiknya tidak hanya cerdas dalam menggunakan teknologi untuk kesejahteraan masyarakatnya, tapi juga cerdas memikirkan efek jangka panjangnya terhadap bumi.

Terkait itu 3M berupaya ikut memastikan agar penggunaan teknologi dalam pengelolaan smart city bisa dilakukan  tanpa menggunakan energi secara berlebihan. Sehingga, dapat membantu mengurangi dampak buruk penggunaan energi, agar umur bumi bisa lebih panjang.

221

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR