Palembang, Gatra.com – Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) optimistis sektor propeti di Bumi Sriwijaya dapat tumbuh hingga 10% pada 2021 yang masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
“Kita optimistis pertumbuhan sektor properti pada 2021 ini akan mencapai 10%,” ujar Gubernur Sumsel, Herman Deru, saat menghadiri pameran properti dalam rangka peringatan Hari Perumahan Nasional XIV 2021 di Lippo Mall, Kota Lubuklinggau, Sabtu (25/9).
Menurutnya, sejauh ini untuk perkembangan industri perumahan atau properti cukup membaik. Hal tersebut menjadikan sektor tersebut sebagai salah satu tumpuan perekonomian di wilayahnya pada tahun ini.
“Apalagi, adanya kebijakan pemangkasan perizinan, terutama oleh pemerintah kabupaten dan kota se-Sumsel. Pertumbuhan itu dapat segera terwujud. Pembangunan properti akan menciptakan sentra ekonomi baru di daerah sekitarnya,” kata dia.
Ia menjelaskan, kini kebutuhan rumah di Sumsel masih ada sekitar 485.000 lagi. Hal tersebut menjadi pekerjaan rumah bagi semua pihak, baik itu gubernur, bupati, wali kota, dandim, kapolres, dan berbagai instansi terkait lainnya.
Apalagi, lanjutnya, harga perumahan di Sumsel pun terbilang tinggi dibanding daerah lain. Selain persoalan tanah, karena masih banyaknya kota dan kabupaten yang merupakan DOB seperti ini ikut juga memengaruhi sehingga pergerakan pengembang masih belum begitu cepat.
Karena itu, pihaknya mengajak semua pemangku kebijakan tak bosan men-trigger agar pengusaha tertarik mengembangkan industri perumahan di kabupaten dan kota di Sumsel. Perumahan itu diharapkan tidak hanya menyasar kalangan pekerja formal, namun juga informal.
Para pemangku kepentingan bidang perumahan harus bersama-sama mendukung dan meningkatkan pembangunan hunian yang layak dan berkualitas bagi masyarakat dan mendorong program perumahan difokuskan pada kawasan pengentasan kemiskinan, serta penurunan stunting atau gangguan pertumbuhan dan otak bayi.
“Mendukung penyediaan perumahan pada 2021 ini, kita terus bekerja sama dan mendukung program bantuan pembiayaan perumahan (rumah bersubsidi) dari Kementerian PUPR. Di antaranya, Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP), Bantuan Pembiyaan Perumahan Berbasis Tabungan (BP2BT), dan Pembangunan Rumah Swadaya Berbasis Komunitas (Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya),” katanya.
