Home Internasional Pertemuan Kedua AS dengan Korut Bahas Denuklirisasi

Pertemuan Kedua AS dengan Korut Bahas Denuklirisasi

Washington D.C., Gatra.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dijadwalkan akan mengunjungi Korea Selatan (Korsel) akhir pekan ini. Agenda pertemuan tersebut bertujuan untuk mengakhiri program nuklir dengan Korea Utara (Korut).

Menurut juru bicara Kepresidenan Korsel, Ko Min-jung, Trump dijadwalkan tiba di Korsel pada Sabtu (29/6) nanti, dan akan bertemu Presiden Korsel, Moon Jae-in. "Trump dan Moon akan melakukan diskusi mendalam untuk bekerja sama mengenai denuklirisasi. Selain itu juga memperkuat aliansi kedua negara," ujar Ko.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo berharap Trump dapat membuka jalan untuk berunding dengan pemimpin Korut, Kim Jong Un, demi menghentikan program nuklir. Dia mengatakan AS siap untuk segera melanjutkan pembicaraan dengan Korut mengenai penghentian program nuklir yang selama ini dilakukan Korut.

Baca Juga: Trump Kirim Surat Pribadi kepada Kim Jong-un

"Saya berharap ini akan memberikan landasan yang baik bagi kita untuk memulai diskusi penting dengan Korea Utara," kata Pompeo.

Dilansir Reuters, Trump juga diketahui berencana untuk melakukan kunjungan ke zona demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan antara Korea Utara dan Korea Selatan. Sebelumnya kunjungan tersebut ingin dilakukan Trump pada 2017 silam, tapi niat tersebut urung dilakukan akibat kabut tebal yang terjadi di kawasan DMZ.

Trump dan Kim juga telah mengadakan pertemuan pertama mereka di Singapura pada Juni tahun lalu. Dalam pertemuan tersebut mereka setuju untuk membangun hubungan baru dan bekerja menuju denuklirisasi di semenanjung Korea.

Baca Juga: Presiden Cina Akan Lakukan Kunjungan Menuju Korea Utara pada Waktu Dekat

Namun pertemuan keduanya di Vietnam pada Februari silam berakhir tanpa kesimpulan, ketika kedua pihak tidak menemukan titik tengah atas tuntutan masing-masing negara. Akibat terhentinya perundingan tersebut, terjadi ketegangan antara kedua negara. Ketika Korut melakukan uji coba serangkaian rudal balistik jarak pendek.

Senior di Institut Asia untuk Studi Kebijakan di Seoul, Shin Beom-chul, mengatakan Trump mungkin telah mengusulkan putaran baru untuk melakukan pembicaraan tingkat kerja, tetapi terobosan besar tidak mungkin terjadi untuk saat ini. "Korut harus menunjukkan seperti apa bentuk akhir dari denuklirisasi dan peta terkait tujuan tersebut," kata Shin.

Pompeo mengatakan Amerika Serikat telah berdiskusi sejak pertemuan pertama di Hanoi tiba-tiba ditinggalkan oleh Trump. "Saya pikir kita berada di tempat yang lebih baik. Saya pikir pernyataan yang Anda lihat dari Korea Utara pagi ini menunjukkan kabar baik. Kami siap untuk pergi untuk menghadiri diskusi tersebut," kata Pompeo.

 

 

181