Home Gaya Hidup Lumbung Ternak Warga, Cara ACT Sejahterakan Masyarakat

Lumbung Ternak Warga, Cara ACT Sejahterakan Masyarakat

Blora, Gatra.com - Ribuan hewan domba warna putih berada dalam kandang-kandang bertingkat sederhana terbuat dari kayu bekas dan papan. Setiap kandang dipisahkan penyekat, berupa tempat papat untuk makan domba-domba tersebut. Kandang itu berada di areal kebun terbuka.

Di atas kandang dipasang atap dari seng bekas agar domba-domba yang masih kecil dan sedang tersebut tidak terkena panas matahari dan hujan. Kandang-kandang hewan domba ini merupakan lumbung ternak wakaf (LTW) Global Wakaf- Aksi Cepat Tanggap (ACT) di Desa Gadu, Kecamatan Sambong, Kabupaten Blora.

“Lumbung ternak wakaf ini untuk pembibitan dan penggemukan hewan domba kurban,” kata Koordinator ACT Jawa Tengah (Jateng), Sri Suroto kepada Gatra.com di sela peluncuran “Global Qurban-ACT 2019” di Blora, Kamis (11/7).

Peluncuran program “Global Qurban-ACT” bertema “Dermawan Berqurban, Berkahnya Bahagiakan Dunia” dilakukan Presiden Global Qurban, Hafit T. Mas’ud dan Vice President ACT, Ibnu Khajar.

Menurut Suroto, LTW di Sambong saat ini ada sekitar 7.000 ekor domba yang nantinya akan diperuntukan untuk hewan kurban pada Iduladha 2019. Masyarakat bisa membeli melalui Globa Qurban-ACT.

Model pengelolaan LTW dengan pemberdayaan warga Sambong. Warga yang mengurusi mulai dari kebersihan kandang, memberikan pakan domba setiap hari, dan memandikan.

Setiap warga mendapatkan jatah untuk mengurus  100 - 200 ekor domba. Warga mendapatkan upah Rp10.000 per hari dengan waktu kerja sekitar tiga jam. “Warga juga dapat memanfaatkan kotoran domba untuk pupuk tanaman secara gratis,” ujar Suroto.

Pakan domba saat pembibitan dan penggemukan berbeda. Saat pembibitan domba diberikan pakan rumput odod karena memiliki nutris lebih banyak dibandingkan rumput gajah atau rumput lainnya sehingga domba bisa lebih cepat tumbuh dan sehat.

Untuk penggemukan domba, tidak hanya diberi makan rumput odod saja tapi juga ditambah dengan pakan formula fermentasi khusus. Proses penggemukan dilakukan dua bulan hingga menjelang Iduladha. Berat domba dapat bertambah antara 27-30 kg per ekor.

“Melalui LTW ini kami ikut menyejahterakan ekonomi warga Sambong. Jadi, dermawan yang membeli hewan kurban di Global Qurban-ACT juga ikut menyejahterakan masyarakat, “ ucap Suroto.

Warga Sambong, Waridi, mengaku  menjadi mitra LTW Global Wakaf- ACT sejak 2014. Ia  mengurus sekitar 835 ekor domba. Sejak menjadi mitra, menurut dia, ekonomi keluarganya  meningkat karena mendapatkan penghasilan tambahan dari mengurus domba tersebut.

“Saya menjadi koordinator warga, setiap bulan mendapatkan upah Rp2 juta. Warga yeng mengurus domba mendapat upah Rp10.000 per satu ekor domba setiap hari,” ujar dia.

Sementara itu, Presiden Global Qurban, Hafit T. Mas’ud, menyatakan, ibadah kurban bukan sekadar aktivitas penyembelihan hewan dan aktivitas ritual ibadah. “Ibadah kurban merupakan syiar dakwah islamiyah, kebermanfaatan sosial, serta pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam penyediaan, dan pendistribusian hewan kurban,” ucap dia.

 

830