Home Teknologi Memahami Luasnya Alam Semesta

Memahami Luasnya Alam Semesta

Washington D.C., Gatra.com - Kelipan cahaya yang kita lihat di malam hari sesungguhnya adalah objek-objek antariksa yang letaknya sangat jauh dari bumi. Tetapi, sampai seluas apakah alam semesta itu?

"Itu adalah mungkin sesuatu yang sebenarnya tidak akan pernah kita ketahui," ucap seorang astrofisikawan di Universitas Western di Ontario, Kanada, Sarah Gallagher, dilansir Live Science, Sabtu (31/8).

Ukuran alam semesta adalah salah satu pertanyaan mendasar astrofisika. Mungkin juga adalah yang tidak mungkin dijawab. Tetapi itu tidak menghentikan para ilmuwan untuk mencoba mencari tahu.

Baca Juga: Penelitian Kaon, Berharap Teori Baru Terciptanya Semesta

Gallagher mengatakan semua objek di antariksa sesungguhnya bisa diukur jaraknya, tetapi, masalahnya adalah di teknologi dan waktu. Untuk mendapatkan sinyal cahaya pantulan dari objek yang jauh di angkasa, membutuhkan waktu yang lama. Bahkan jika manusia memiliki kemampuan teknologi untuk menyinari sejauh itu, siapa yang memiliki waktu ribuan tahun untuk menunggu agar sinar memantul dari planet luar angkasa yang jauh untuk kembali ke bumi?

Para ilmuwan memiliki beberapa trik tersendiri untuk berurusan dengan benda terjauh di alam semesta. Bintang-bintang di langit memiliki perbedaan warna seiring bertambahnya usia. Berdasarkan warna itu, para ilmuwan dapat memperkirakan berapa banyak energi dan cahaya yang dikeluarkan oleh bintang-bintang itu. Kemudian, para ilmuwan dapat membandingkan kecerahan aktual bintang dengan apa yang kita lihat dari bumi serta menggunakan perbedaan itu untuk menghitung seberapa jauh jaraknya.

Tetapi bagaimana dengan ujung alam semesta itu sendiri? Butuh berapa lama waktu untuk bisa mengetahuinya? Alam semesta yang kita ketahui berumur sekitar 13.8 miliar tahun. Bahkan jika sinar yang kita kirimkan bisa mencapai ujung alam semesta dengan waktu 13 miliar tahun, akan butuh waktu yang sama untuk kembali menyampaikan sinyalnya ke bumi. Belum lagi fakta bahwa alam semesta terus berkembang.

Baca Juga: Misteri Awal Terbentuknya Alam Semesta

"Tidak ada bukti bahwa alam semesta itu terbatas. Mungkin pengembangannya akan berlangsung selamanya," ucap seorang ahli fisika di Universitas Negeri New York di Buffalo, Amerika Serikat, Will Kinney.

Sayangnya, bagian yang paling bisa kita amati sekarang adalah bagian kecil dari ukuran alam semesta yang sesungguhnya. Karena alam semesta mengembang dengan kecepatan yang luar biasa, bahkan bergerak lebih cepat daripada kecepatan cahaya. Itu berarti bahwa batas-batas alam semesta kita bergerak menjauh dari kita lebih cepat daripada cahaya yang bisa mencapai kita. Secara bertahap, ujung-ujung alam semesta yang bisa kita pantau semakin menghilang dari pandangan.

"Mungkin kita tidak akan pernah bisa mengetahuinya. Ini bisa dianggap sebagai hal yang sangat membuat frustasi. Tetapi, di sisi lain, itu juga yang membuat kajian dalam hal ini sangat menarik," kata Gallagher.

 

3846