Home Kesehatan Ribuan Masyarakat di Banyumas Alami Krisis Air Bersih

Ribuan Masyarakat di Banyumas Alami Krisis Air Bersih

Banyumas, Gatra.com – Sebanyak 13.786 keluarga yang terdiri dari 48.611 jiwa di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah mengalami krisis air bersih pada akhir dasarian awal September 2019 ini.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas, Airono Purwanto mengatakan mereka tersebar di 56 desa di 18 kecamatan. Hingga Senin (9/9) kemarin, BPBD telah menyalurkan sebanyak 946 tangki bantuan air bersih atau setara dengan 4.727.000 liter untuk warga yang kesulitan air bersih di 56 desa tersebut.

“Yang sudah mengalami krisis air bersih mencapai 56 desa. Ini ada informasi juga ada dua desa tambahan. Tapi detail informasinya belum masuk,” katanya, Selasa (10/9).

Dia mengatakan, dari 56 desa yang mengalami krisis air bersih, ada sejumlah desa yang berkategori krisis sangat parah. Di desa-desa ini, BPBD lebih intensif mengirim air bersih. Karenanya, jumlah pengiriman air bersihnya sangat tinggi.

“Kita punya tujuh pengemudi. Itu nanti bergantian. Semuanya harus turun langsung,” ujarnya.

Lima desa terparah dampak kekeringan yakni, Desa Kalitapen, Kecamatan Purwojati sebanyak 77 tangki, Desa Nusadadi Kecamatan Sumpiuh sebanyak 66 tangki, Desa Tipar Kecamatan Rawalo sebanyak 45 tangki, Desa Buniayu Kecamaatan Tambak dan Desa Selandaka Kecamatan Sumpiuh, masing-masing 42 tangki air bersih.

“Puncak kemarau nanti September dan Oktober. Kemungkinan musim hujan baru tiba pada November,” ucapnya.

Arino mengemukakan, hasil pemetaan kebencanaan, pada 2019 ini diperkirakan sebanyak 75 desa di Banyumas bakal mengalami krisis air bersih.

Sebab itu, BPBD Kabupaten Banyumas menyiapkan sebanyak 1.400 tangki bantuan air bersih. Selain itu, BPBD juga menggandeng berbagai berbagai lembaga baik pemerintah maupun swasta atau organisasi sosial untuk turut membantu pengadaan air bersih.

111