Home Politik Wakil Presiden: Mahasiswa Demo Lagi Jelang Pelantikan Jokowi

Wakil Presiden: Mahasiswa Demo Lagi Jelang Pelantikan Jokowi

Jakarta, Gatra.com - Wakil Presiden Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Rizki Ari Wibowo mengatakan, pihaknya bersama mahasiswa lainnya dari seluruh Indonesia, siap melaksanakan demonstrasi kembali, menjelang pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2019 mendatang.

"Masih akan ada demo lagi. Menjelang pelantikan Presiden nanti, kami akan turun ke jalan, untuk menyuarakan suara seluruh masyarakat Indonesia," kata dia saat ditemui di Kantor Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC), Jakarta Selatan, Kamis (3/10) malam.

Demonstrasi itu, lanjut Rizki, dilakukan karena mahasiswa merasa gerah dengan keadaan politik Indonesia saat ini. Menurut dia, saat ini pemerintah lebih mempunyai keterpihakan kepada elite, ketimbang rakyat. Karena itulah yang kemudian membuat mahasiswa berkomitmen untuk menjadi oposisi pemerintah.

Rizki menjelaskan, keterberpihakan pemerintah pada elite, dapat dilihat dari polemik UU KPK yang disahkan oleh DPR beberapa waktu lalu. Pun dengan RUU KUHP yang saat ini tengah menjadi pembahasan seluruh masyarakat Indonesia, karena dinilai memiliki banyak pasal kontroversional.

"Padahal UU KPK ini tidak masuk dalam Prolegnas. Jadi ada hal yang diumpetin, istilahnya itu diumpetin oleh DPR. Mengapa di akhir masa jabatan terburu-buru mengesahkan UU yang tidak masuk ke Prolegnas. Dan banyak UU yang kontroversial seperti RKUHP dan RUU Pemasyarakatan dan lainnya," ujar dia.

Selain itu, alasan mahasiswa kembali melakukan demonstrasi ialah untuk menyadarkan kepolisian untuk tidak melakukan hal yang representatif saat menangani para demonstran. Sehingga, dalam kasus terbaru, menyebabkan kematian dua mahasiswa di Kendari.
"Tindakan tersebut tidak sesuai dengan protap dan melukai mahasiswa. Karena sebab itu, kita sebagai mahasiswa akan terus mengkritisi untuk menjadi mitra kritis pemerintah," pungkas Rizki.

5160