Home Kesehatan Kenalkan Kespro ke Milenial, BKKBN Gandeng Mendikbud & Menag

Kenalkan Kespro ke Milenial, BKKBN Gandeng Mendikbud & Menag

Yogyakarta, Gatra.com - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) berencana menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Kementerian Agama untuk menyukseskan program kependudukan. BKKBN berencana menghadirkan pelajaran kesehatan reproduksi (kespro) di sekolah.

“Bukan semata tentang edukasi seks, tetapi lebih ke modul kesehatan reproduksi yang nantinya kami hadirkan,” kata Kepala BKKBN Hasto Wardoyo di Kota Yogyakarta, Kamis (7/11).

Hasto lantas mencontohkan isi modul kespro itu. Misalnya penjelasan soal hubungan seksual tidak diperkenankan untuk mereka yang berusia 16-17 tahun, tetapi idealnya untuk usia 20 tahun ke atas.

Sebab, Hasto menjelaskan, mulut rahim perempuan usia kurang dari 20 tahun belum siap. Jika perempuan itu berhubungan seks bahkan sampai melahirkan anak, ia berpotensi terserang kanker rahim.

Agar lebih menarik dan bisa dipahami pelajar, BKKBN akan menggandeng Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk menyiapkan dan menyebarkan materi kespro ke sekolah. BKKBN juga akan bekerjasama dengan Kementerian Agama untuk merespons banyaknya kasus penceraian. 

“Hari ini penceraian angkanya banyak dan ini termasuk tugas kami. BKKBN mendapatkan tugas dari Kementerian Kesehatan menjadi bagian hulu dalam rangka menurunkan angka kematian ibu, kematian bayi, dan stunting,” terangnya.

Hasto menyatakan, tugas utama BKKBN memperlebar jarak kehamilan sehingga kualitas sumber daya manusia terjaga bahkan meningkat. Langkahnya dengan mencegah pernikahan dini melalui konseling di sekolah dan Kantor Urusan Agama ke pasangan sebelum menikah.

“Dalam grand design perkembangan penduduk yang disusun, BKKBN ingin meroformasi dan me-rebranding. Hari ini tantangan yang dihadapi berbeda karena masyarakatnya adalah generasi milenial,” katanya.

Ia mencontohkan, jika program dua anak cukup dikenalkan ke siswa sekolah menengah, hal itu akan ditertawakan. Namun jika menyinggung soal kesehatan reproduksi, Hasto yakin banyak siswa akan memperhatikan.

 

76