Home Ekonomi Ini Dua Faktor Penyebab BBM Langka di Sumbar

Ini Dua Faktor Penyebab BBM Langka di Sumbar

Padang, Gatra.com - Sejak dua pekan terakhir, terjadi kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama jenis solar dan premium di sejumlah SPBU di Sumatra Barat (Sumbar). Akibatnya, banyak masyarakat yang mengeluh karena berdampak pada ekonomi.

Menurut Area Sales Branch Manager Pertamina Padang, Arwin Nughara, setidaknya ada dua faktor penyebab kelangkaan BBM di Sumbar tersebut. Pertama, karena alokasi BBM solar untuk Sumbar pada 2019 lebih rendah 9 persen dibandingkan 2018.

Baca Juga: Sikapi BBM Langka, Pemprov Sumbar Surati Pertamina

Kemudian faktor kedua, banyak konsumen truk industri yang membeli solar subsidi. Padahal, sudah dilarang menggunakan solar subsidi seperti yang telah tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 191 Tahun 2014. Akibat kenakalan konsumen truk industri tersebut, menyebabkan banyak yang tidak kebagian.

"Sumbar hanya mendapat jatah kuota BBM solar sebesar 392 ribu kiloliter. Sementara penyaluran hingga 31 Oktober 2019 over 12 persen. Jadi, memang dua faktor ini yang membuat solar langka," kata Arwin di Padang, Kamis (14/11).

Mengatasi persoalan tersebut, Pertamina mengaku telah bertemu dan menggelar rapat bersama dengan Pemprov Sumbar pada Senin (12/11). Salah satu solusinya adalah dengan menambah kuota BBM solar atau setidaknya sama dengan kuota tahun lalu.

Baca Juga: Beginilah Pengakuan Pengoplos BBM di Merangin

Pertamina juga akan melakukan sosialisasi terkait hal tersebut. Pihaknya mengimbau pelanggan menggunakan solar sesuai kebutuhan. Penambahan kuota solar 10 persen juga akan dilakukan secepatnya dalam minggu ini. Dengan tujuan agar pasokan di Sumbar segera tercukupi.

Dari penjelasannya, penyaluran ke seluruh wilayah Sumbar dengan kenaikan 10 persen atau setara dengan 1.250 kiloliter per harinya. Penambahan itu akan terus dipantau dan dievaluasi agar kuota solar bisa mengembalikan keadaan seperti biasanya, sehingga bisa mengurai kemacetan.

"Mungkin akan kami samakan dengan penyaluran 2018 rata-rata hariannya. Semoga di lapangan tidak terjadi lagi kondisi seperti hari ini. Pelanggan jangan panik, dan belilah sesuai kebutuhan, nanti kami akan salurkan secara normal," ujarnya.

12771