Home Ekonomi Menggarap Sijantung Jadi Objek Wisata Baru di Batam

Menggarap Sijantung Jadi Objek Wisata Baru di Batam

Batam, Gatra.com - Bright PLN Batam berkomitmen mengubah wajah Kampung Sijantung Kecamatan Galang yang notabene kampung nelayan, menjadi salah satu objek wisata baru di Kota Batam. Program ini akan diwujudkan melalui dana Corporate Social Responsibility (CSR) selama lima tahun ke depan.

Manager CSR bright PLN Batam, Supriyanto mengatakan, pihaknya punya komitmen jangka panjang terhadap kesejahteraan masyarakat dan lingkungan sekitar. Ini sebagai bagian dari tanggung jawab perusahaan.

Tahapan mengubah wajah kampung nelayan yang berada tepat di sebelah kawasan situs sejarah Camp Vietnam itu, sebenarnya sudah dimulai sejak peresmian sistem kelistrikan di perkampungan itu pada Agustus tahun lalu. Saat itu, kata Supriyanto, jajaran direksi melihat potensi wisata alam yang dimiliki oleh kampung Sijantung, Galang. 

"Untuk tahap awal, di tahun pertama ini kita mulai dengan penghijauan dulu, menata lingkungannya dengan penanaman 200 bibit pohon tabebuya. Di saat bersamaan, kita lakukan pembinaan kepada masyarakat soal potensi yang mereka miliki supaya mereka sadar wisata," katanya kepada Gatra.com, Kamis (21/11).

Lalu di tahun kedua, akan dilakukan pembangunan fasilitas umum, mulai dari Puskesmas, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), hingga Sekolah Dasar dan Menengah. Ini sangat diperlukan masyarakat Kampung Sijantung yang berada di daerah Hinterland Batam. Pembentukan komunitas binaan yang berkelanjutan juga perlu dilakukan.

Salah satu poin penting yang dimiliki oleh kawasan kampung Sijantung, kata Supriyanto, adalah kawasan hutan mangrove yang sama sekali belum terjamah oleh masyarakat sekitar dan Pemerintah Daerah.

"Kawasan ini hanya dimanfaatkan sebagai lokasi penangkapan ikan. Sebenarnya kalau dikembangkan lagi, ini potensi wisata yang akan membawa dampak positif dan menjadi salah satu sumber mata pencaharian bagi warga, sehingga dapat memacu roda perekonomian di kawasan itu," ujarnya.

Supriyanto berharap, setelah berkembang, masyarakat mulai mengatisipasi adanya tindakan yang mungkin dilakukan oleh oknum tidak bertanggungjawab, untuk mendapat keuntungan. Dan pihaknya sendiri akan tetap komitmen membantu masyarakat melakukan pengawasan, membikin iuran, baik dari penyewaan speedboat hingga iuran masuk ke kawasan wisata itu.

"Ini yang paling penting , karena biasanya wisatawan akan sangat terganggu dengan patokan harga tinggi yang dilakukan oleh beberapa oknum. Kita bantu warga untuk menetapkan batas bawah dan atas, apabila nanti sudah banyak berkembang potensi wisata. Pemasukan dari sektor wisata dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat. Mulai dari pelayanan wisata, penjualan hasil pemanfaatan mangrove, dan mungkin juga dengan penyediaan homestay bagi para backpacker," ujarnya.

 

439