Home Ekonomi Menaker Yakin Angka Pengangguran Bisa Turun ke 4 Persen

Menaker Yakin Angka Pengangguran Bisa Turun ke 4 Persen

Jakarta, Gatra.com - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, memprediksikan dalam jangka waktu lima tahun ke depan angka pengangguran Indonesia sudah akan menurun drastis. Menurut dia, hal tersebut dapat terjadi karena adanya program-program yang telah dicanangkan pemerintah saat ini, seperti salah satunya program Kartu Pra Kerja.

"Kami memperkirakan angka pengangguran akan turun di angka 4 sampai 4,6 persen lima tahun lagi," ujar Ida saat menghadiri pembukaan Festival Perempuan Dalam Film, di kawasan Kota Tua, Jakarta, Sabtu (7/12).

Sementara itu, berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pengangguran di Indonesia per Agustus 2019 tercatat sebanyak 5,28% atau turun 0,06 persen dari periode yang sama tahun 2018 (5,34%). Angka pengangguran tertinggi tercatat pada tahun 2015. Namun, angka tersebut menurun pada 2016 dan bertahan di kisaran 6,8 hingga 7 juta orang hingga Februari 2019. 

Baca juga: Wapres Minta Tingkatkan Daya Saing dalam Berusaha

Meski jumlah pengangguran menunjukkan penurunan, Ida melanjutkan, tugasnya tidak akan menjadi lebih mudah. Sebab, hingga saat ini masih terdapat banyak tantangan ke depan. Salah satunya adalah karena proporsi pengangguran dari penduduk berpendidikan tinggi semakin meningkat.

"Turun memang, tapi bukan berarti kita bisa santai. Kita masih punya banyak PR (pekerjaan rumah), salah satunya untuk menurunkan angka pengangguran terbuka yang jumlahnya juga makin banyak. Apalagi kan setiap tahun, ada masa di mana mereka akan lulus dan jadi pengangguran. Itu yang harus kita atasi," jelas Ida.

Baca juga: Kartu Pra Kerja Jokowi Dinilai Mampu Jawab Soal Pengangguran

Sebagai informasi, pada Agustus 2015, proporsi pengangguran yang memiliki tingkat pendidikan terakhir universitas tercatat sebesar 8,64 persen terhadap total pengangguran Indonesia. Porsi ini meningkat menjadi 10,42 persen pada Agustus 2018. 

Selain itu, pada Agustus 2015 pula, proporsi pengangguran terampil yang merupakan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan sebesar 20,76 persen dan meningkat mencapai 24,51 persen pada Agustus 2019. Sedangkan proporsi pengangguran dari lulusan SLTA Umum yang mencerminkan pekerja kurang terampil memperlihatkan tren yang menurun dari 30,16 persen pada Agustus 2015 menjadi 28,31 persen pada Februari 2019. 
 

 

250