Home Internasional Akhirnya, AS-Cina Siap Tandatangani Perjanjian Kesepakatan

Akhirnya, AS-Cina Siap Tandatangani Perjanjian Kesepakatan

Washington DC, Gatra.com - Perang dagang antara Amerika Serikat dan Cina akan segera memasuki fase baru, ketika Presiden AS Donald Trump dan Wakil Perdana Menteri China Liu He tengah bersiap untuk menandatangani perjanjian dagang Fase I, pada Rabu (15/1).

Dengan ditandatanganinya perjanjian Fase I, Cina sepakat untuk meningkatkan pembelian produk-produk AS seperti manufaktur, barang pertanian, energi dan jasa.

Tidak hanya itu, penandatangan perjanjian Fase I ini juga disebut bakal mengakhiri perang tarif senilai ratusan milyar dolar yang telah terjadi selama 18 bulan antara kedua negara itu.

Seperti dikutip Reuters, Trump dan Liu telah dijadwalkan untuk meneken dokumen setebal 86 halaman itu pada hari ini, Rabu (15/1), di Gedung Putih. Acara tersebut juga akan disaksikan oleh lebih dari 200 tamu undangan, baik dari kalangan pemerintah AS dan Cina, diplomatik, serta pebisnis.

Sebagai informasi, terjemahan teks perjanjian dagang dalam Bahasa Tiongkok telah diselesaikan pada Selasa (14/1) sore, saat Liu bertemu dengan Perwakilan Dagang AS Robert Lighthizer.

Sebelumnya, Trump telah menggembar-gemborkan perihal penandatanganan perjanjian ini, dalam rapat umumnya, di Toledo, Ohio, pekan lalu. Pemimpin AS itu menggunakan kesempatan ini sebagai salah satu bagian dari kampanyenya.

Sementara itu, inti dari perjanjian ini adalah komitmen Cina untuk membeli barang-barang AS, yang bernilai US$200 miliar, dalam jangka waktu dua tahun lamanya. Itu dilakukan untuk menekan defisit perdagangan AS yang mencapai US$420 miliar pada 2018 silam.

Mengenai pembelian tersebut, sebuah sumber mengatakan, Cina akan membeli produk manufaktur AS senilai US$80 miliar selama dua tahun. Termasuk di dalamnya adalah pembelian pesawat terbang, mobil dan suku cadang mobil, mesin pertanian, dan peralatan medis.

Tidak hanya itu, Beijing juga dikabarkan akan meningkatkan pembelian komoditas energi senilai US$50 miliar, produk jasa senilai US$35 miliar, pertanian senilai US$32. Angka tersebut jauh lebih besar dibandingkan nilai ekspor AS ke Beijing pada 2017.

Meskipun kesepakatan itu bisa menjadi dorongan besar bagi para petani dan beberapa produsen industri besar di AS, beberapa analis mempertanyakan kemampuan Tiongkok untuk mengalihkan impor dari mitra dagang lainnya ke Amerika Serikat.

"Saya menemukan perubahan radikal dalam pengeluaran Tiongkok akan mustahil. Saya memiliki ekspektasi rendah dalam tujuan bertemuan tersebut. Tapi saya pikir seluruh negosiasi telah menjadikan bola permainan kedua lebih maju," kata Kepala Strategi Investasi di Leuthold Group di Minneapolis, Jim Paulsen.

Di sisi lain, dengan perjanjian Fase I ini, AS berjanji akan melakukan pembatalan tarif AS terhadap Cina. Seperti misalnya tarif untuk telepon seluler buatan Beijing, mainan dan komputer laptop, yang akan dikurangi separuhnya menjadi hanya 7,5 persen dari nilai total barang sebesar US$120 miliar.

Meski begitu, tarif 25 persen tetap akan diberlakukan untuk sejumlah besar barang industri dan komponen Tiongkok senilai US$ 250 miliar yang digunakan oleh pabrikan AS.

162