Home Internasional Amerika Serikat-ASEAN Galang Kerja Sama Akhiri Pandemi Covid

Amerika Serikat-ASEAN Galang Kerja Sama Akhiri Pandemi Covid

Jakarta, Gatra.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) pada Senin ini (27/4) resmi meluncurkan kerja sama kesehatan AS-ASEAN. Kerja sama kemitraan jangka panjang ini bertujuan untuk mengatasi persoalan kesehatan yang timbul akibat pandemi Covid-19. Diketahui dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, AS telah menginvestasikan lebih dari US$3,5 miliar melalui kerjasama kolaboratif dengan negara-negara ASEAN.

Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengatakan pihaknya akan melanjutkan kerja sama kemitraan dengan ASEAN untuk merespon kebutuhan kawasan. Sebelumnya pemerintah AS telah mengucurkan pendanaan darurat sebesar US$3,5 juta hingga tanggal 22 April untuk negara anggota ASEAN yang tengah berjuang melawan Covid-19.

“Saya dengan senang hati mengumumkan prakarsa U.S-ASEAN Health Futures untuk meningkatkan upaya kami dalam keamanan kesehatan melalui penelitian, kesehatan masyarakat, dan pelatihan generasi muda profesional kesehatan ASEAN,” ujar Pompeo dalam keterangan resmi yang disampaikan Kedubes AS, Senin (27/4).

Komitmen kerja sama kesehatan itu, terang Pompeo, sudah berjalan beberapa tahun sebagai proyek penanggulangan HIV/AIDS dan pengendalian penyakit menular lainnya. Anggaran dapat digunakan untuk peningkatan jaringan air bersih, serta peningkatan nutrisi kesehatan bagi anak dan ibu hamil.

“Bersama, kami mengadakan riset kesehatan, memperkuat kapasitas kesehatan di seluruh kawasan dan bekerja untuk mengembangkan sumber daya manusia generasi mendatang. Kami juga menjajaki solusi kesehatan kota pintar melalui U.S-ASEAN Smart Cities Partnership,” katanya.

Pemerintah AS menurutnya mempunyai arah kebijakan yang kuat dalam membangun kawasan ASEAN dengan komitmen perdagangan dua arah senilai US$294 miliar dan investasi langsung senilai US$273 miliar di negara-negara ASEAN. Development Finance Corporation turut memiliki andil dalam investasi proyek-proyek infrastruktur penting di seluruh kawasan.

“Anggota Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) merupakan mitra strategis abadi kami dalam upaya respons pandemi Covid-19 dan rencana pemulihan ekonomi. Kami berkomitmen untuk melanjutkan kolaborasi dengan ASEAN untuk mengalahkan pandemi ini dan kembali dalam usaha membangun masa depan yang cerah untuk kawasan bersama,” ucap Pompeo.

ASEAN menurutnya telah memberikan kontribusi yang besar terhadap perjuangan AS melawan pandemi Covid-19. Pompeo mencontohkan bagaimana negara ASEAN menunjukkan komitmen dengan memasok alat medis vital ke AS, serta mendukung penerbangan repatriasi. “Vietnam mempercepat izin penerbangan charter untuk mengirimkan 2,2 juta jas pelindung diri ke AS, dan kami mengharapkan lebih banyak pengiriman alat pelindung diri (APD) dalam beberapa minggu mendatang,” ujarnya.

Selain Vietnam, mantan Kepala Badan Intelijen Pusat itu juga memuji langkah Malaysia memfasilitasi pengiriman cepat lebih dari 1,3 juta kilogram sarung tangan untuk pekerja kesehatan di AS. Kamboja turut membantu warga Amerika pulang dengan selamat lewat bantuan kapal pesiar Westerdam.

“Amerika Serikat terus memberikan dukungan yang murah hati kepada negara-negara ASEAN untuk membantu mereka mengatasi pandemi Covid-19. Kami mendorong semua negara untuk mengedepankan berbagi informasi secara penuh dan transparan. Transparansi menyelamatkan nyawa; penindasan menempatkan mereka dalam risiko,” katanya.

Untuk diketahui, AS dan ASEAN telah menjalankan proyek penelitian bersama untuk diagnosa penyakit dan pengembangan terapi baru. Setidaknya terdapat lebih dari 1.000 proyek penelitian selama sepuluh tahun terakhir, termasuk 300 proyek penelitian aktif berkolaborasi antara anggota ASEAN dengan 20 lembaga di U.S National Institutes of Health.

Selain itu juga terdapat program pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) di bidang kesehatan melalui U.S–ASEAN Health Futures Alumni Network yang baru diluncurkan. Program itu menghubungkan 2.400 mahasiswa kedokteran dan kesehatan di ASEAN yang melakukan tukar praktik dengan pakar-pakar keseharan AS.

Para dokter ASEAN, calon profesional kesehatan masyarakat, dan mahasiswa sains juga dapat belajar dari pakar AS melalui pertukaran pendidikan Fulbright, International Visitor Leadership Program, dan pertukaran lainnya. Pemerintah AS juga melatih lebih dari 1.300 detektif penyakit di ASEAN untuk melacak penyakit, meneliti wabah, dan merespons keadaan darurat di sektor kesehatan.

233