Home Ekonomi Sandiaga Uno: Ekonomi Masyarakat Semakin Turun

Sandiaga Uno: Ekonomi Masyarakat Semakin Turun

Jakarta, Gatra.com - Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam menghindari resesi masih belum memiliki dampak yang signifikan. Malahan, kondisi ekonomi masyarakat di tengah pandemi saat ini kian menurun.

Berdasarkan hasil survei yang dilakukan Sandiaga, sekitar 67% masyarakat Indonesia mengalami keterpurukan ekonomi yang semakin memburuk. Bahkan, 25% di antaranya hampir tidak lagi sanggup memenuhi kebutuhan pokok. Pasalnya, pandemi telah mengakibatkan 1,2 juta pekerja dirumahkan dan terancam Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

“Berarti ekonomi keuangan mikro butuh satu suntikan bagaimana paket-paket yang diluncurkan pemerintah dan juga kerja sama dengan dunia usaha bisa menolong masyarakat yang tadinya masuk kelas menengah, kini masuk ke klasifikasi masyarakat rentan miskin,” katanya di Jakarta, Rabu (5/8).

Menurutnya, di tengah pandemi Covid-19 saat ini, keleluasaan atau kelonggaran para usahawan menjadi hal yang penting dalam pergerakan ekonomi. Sehingga, para usahawan bisa menumbuhkan kolaborasi bisnis yang lebih baik.

“Melalui kolaborasi, dua usaha berbeda dapat melengkapi kelemahan satu sama lain, sehingga kinerjanya dapat lebih efektif dan efisien dan mendapatkan win-win solution. Dari kolaborasi juga bisa belajar banyak hal baru dari mitra yang bisa meningkatkan kemampuan usaha kita menyampaikan value,” ujarnya.

Di kesempatan yang sama, Anggota Komisi XI DPR RI Kamrussamad menyebut pandemi Covid-19 memberikan efek domino pada aspek sosial, ekonomi dan keuangan. Bahkan, menciptakaan krisis lantaran belum ditemukannya vaksin serta minimnya alat pelindung diri dan tenaga medis.

“Dari segi sosial, berhentinya aktifitas ekonomi yang menyerap tenaga kerja diberbagai sektor termasuk sektor informal. Bidang ekonomi, konsumsi terganggu, investasi terhambat, ekspor/impor terkontraksi serta pertumbuhan ekonomi menurun tajam. Sedangkan pada bidang keuangan, terjadi penurunan kinerja sektor riil dan Non Performing Loan (NPL), profitabilitas dan solvabilitas perusahaan mengalami tekanan,” jelasnya.

Kamrussamad menambahkan, pandemi ini juga memberi ancaman pada perekonomian Indonesia baik dari sisi konsumsi maupun sisi dunia usaha. Di sisi konsumsi dan Lembaga Non-Profit yang Melayani Rumah Tangga (LNPRT) menurun dari 5,3% menjadi 2,7% dan investasi mengalami penurunan sebesar 3,3%.

“Untuk dunia usaha semuanya mengalami penurunan. Usaha manufaktur, perdagangan, transportasi, akomodasi serta pertanian mengalami penurunan tajam. Koreksi pertumbuhan ekonomi pun akan menimbulkan peningkatan pengangguran akibat pemutusan hubungan kerja yang berdampak pada meningkatnya masyarakat miskin di Indonesia,” ucap Kamrussamad.

307