Jakarta, Gatra.com - Direktur Sekolah Dasar (SD) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Sri Wahyuningsih berpandangan, pembelajaran Project Based Learning adalah salah satu solusi alternatif yang bisa diterapkan selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Menurutnya, Project Based Learning tidak saja melatih kreativitas dan inovasi pada siswa, namun secara langsung juga akan melatih sisi literasi, numerasi dan bahasa pada anak.
"Melalui project Based Learning, anak-anak kita akan terlatih untuk mencari solusi terhadap persoalan yang ditimbulkan dari project yang nantinya diberikan penugasan oleh bapak dan ibu guru mereka," kata Sri saat sesi Diskusi dengan Media di Kantor Kemendikbud, Jumat (22/1).
Selain itu, Project Based Learning akan melatih pelajar tanah air untuk bisa berpikir kritis dan mengaplikasikan problem solving dalam pengambilan keputusan apapun yang akan para siswa akan hadapi nantinya. Apalagi, Project Based Learning juga menanamkan pentingnya literasi, sebagai basis berpikir kritis tersebut.
"Nah yang kami tanamkan dari Project Based Learning ini tentu tidak terlepas dari implementasi nilai-nilai Pancasila. Tentunya Project Based Learning tersebut akan dibuat selaras dengan kurikulum," ujarnya.
Sedangkan untuk para peserta didik, diharapkan disrupsi pandemi yang memaksa para siswa untuk menjalani belajar dari rumah tidak akan mengganggu kemauan untuk terus berinovasi dalam pembelajaran.
Untuk itu, Direktorat SD saat ini sudah menghadirkan sebuah media center yang bisa dimanfaatkan baik guru, orang tua siswa, maupun siswa itu sendiri dalam menyampaikan apa saja hal-hal yang bisa menjadi masukan dalam pelaksaan belajar dari rumah.
"Jadi, keberadaan media center ini bisa dimanfaatkan utnuk sharing atau berbagi materi, karya, atau inovasi serta saran dan masukan terhadap apa-apa saja yang menjadi kendala saat PJJ. Diharapkan, dengan adanya saluran komunikasi ini kualitas pendidikan masih terjaga dnegan balik," pungkasnya.
