Home Kesehatan Waspadai Gangguan Irama Jantung, Ini Gejala dan Penyakit yang Menyertai

Waspadai Gangguan Irama Jantung, Ini Gejala dan Penyakit yang Menyertai

Jakarta, Gatra.com - Saat ini diperkirakan ada 33 juta orang di dunia yang memiliki gangguan irama jantung atau aritmia. Dokter Spesialis Saraf Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) Rakhmad Hidayat mengatakan bahwa gejala aritmia adalah adanya denyut jantung yang bisa terlalu lambat dan juga terlalu cepat. Ini bisa berdampak pada nyeri dada, berdebar-debar, sesak napas bahkan penderita bisa pingsan.

Keadaan jantung yang berdenyut dengan irama terlalu cepat yaitu lebih dari 100 kali per menit disebut sebagai takikardi, sedangkan yang terlalu lambat atau kurang dari 60 kali per menit disebut bradikardi.

Rakhmad mengungkapkan, terdapat 2 pemicu utama seseorang bisa terjangkit aritmia. Pertama, faktor genetik dan yang kedua terdapat sinyal elektrik yang tidak normal ataupun perubahan jaringan jantung yang menyimpang. “Ini yang sering terjadi,” jelasnya, via Zoom dalam seminar awam bicara sehat ke-44 Spesial Hari Jantung Sedunia, yang disiarkan langsung melalui kanal YouTube Rumah Sakit Universitas Indonesia pada Selasa, (28/9).

Ia menyebut, pada pasien dengan aritmia, ada penyakit lain yang bisa menyertai gejala ini, yaitu stroke. Dan tentu saja risiko penderita aritmia kena stroke, meningkat hingga 5 kali lipat. Selain itu,  risiko lain adalah hipertensi, stroke berulang, hingga diabetes. Untuk pasien usia di atas 70 tahun, ada riwayat sakit jantung dan gagal ginjal.

Menurut Rakhmad, aritmia bisa menjadi stroke, karena ada gangguan kontraksi jantung, yang membuat aliran darah tertahan dan menyebabkan gumpalan darah atau tromboemboli. "Di mana tromboemboli dapat terbawa aliran darah ke otak dan bisa menyumbat pembuluh darah di otak, sehingga hal ini dapat dikatakan sebagai stroke," jelasnya.

1831