Home Gaya Hidup Tempe Mendoan dan Ebeg Banyumas Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2021

Tempe Mendoan dan Ebeg Banyumas Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2021

Purwokerto, Gatra.com - Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menetapkan tempe mendoan dan kesenian tradisional ebeg, sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pada Sidang Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia tahun 2021, yang digelar di Hotel Millenium, Jakarta, 26-30 Oktober 2021. Kedua WBTB asal Banyumas ini ditetapkan bersama 287 karya budaya dari 28 provinsi.

 

Kepala Seksi Nilai Tradisi Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Mispan mengatakan, mendoan masuk sebagai WBTB kategori Keterampilan dan Kemahiran Kerajinan Tradisional. Sementara kesenian ebeg, termasuk pada kategori Seni Pertunjukkan.

 

Menurut Mispan, proses penetapan ini harus melewati proses seleksi yang ketat. Setelah lolos seleksi administrasi oleh Sekretariat Warisan Budaya Takbenda, usulan WBTB dibahas dalam dua kali rapat oleh Tim Ahli Warisan Budaya Tak Benda. Selanjutnya, tim akan melakukan verifikasi dan mendengarkan pemaparan usulan oleh dinas terkait di tingkat Provinsi/Kota/Kabupaten yang mewakili.

 

"Setelah kami kirimkan data foto, video dan kajian akademis untuk kebutuhan administrasi ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, lalu diusulkan ke Dirjen Kemendikbudristek. Untuk mendoan, tahun lalu belum bisa lolos. Tapi tahun ini akhirnya bisa ditetapkan," ujar Mispan, usai mengikuti sidang secara daring, di Purwokerto, Jawa Tengah, Sabtu (30/10).

 

Menurutnya, mendoan sudah menjadi bagian dari identitas masyarakat. Selain karena menjadi menu santapan sehari-hari, di Desa Pliken, Kecamatan Kembaran juga terdapat sentra industri rumahan makanan berbahan kedelai ini.

 

Pemkab Banyumas maupun unsur masyarakat juga berupaya melestarikan mendoan dengan berbagai cara. Mulai dari menggelar lomba, pengembangan produk melalui pembinaan UMKM dan program pemberdayaan PKK. Bahkan, ada salah satu hotel di Purwokerto yang pernah menggelar even pemecahan rekor MURI mendoan sebanyak 4.000 lembar.

 

Adapun untuk kesenian ebeg yang masuk dalam kategori seni pertunjukkan juga membutuhkan perjuangan panjang. Sebab, kesenian ini, memiliki kemiripan nama dan bentuk penyajian dengan daerah lain. Contohnya Embleg di Banjarnegara, Jathilan di Purworejo, dan kuda lumping di Jawa Timur.

 

"Untuk ebeg, sampai harus dua kali sidang untuk mempertahankan argumen. Sebab, kesenian secara bentuk pementasannya memiliki kemiripan dengan di daerah lain, Tapi, secara substansi di Banyumas namanya ebeg. Dari data tahun 2019, di Banyumas ada 258 kelompok seni ebeg," terangnya.

 

Mispan menambahkan, pada tahun 2021, pihaknya mengusulkan tiga karya budaya yaitu mendoan ebeg dan tokoh wayang punakawan Bawor. Namun, usulan yang terakhir disebut masih membutuhkan kajian akademis yang lebih kuat untuk diverifikasi lagi.

1629