Jakarta, Gatra.com – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menggelar rapat paripurna pada Senin (8/11). Pertemuan ini mengenai pengesahan keputusan Komisi I DPR, yang menyetujui Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI usai menjalani uji kelayakan dan kepatutan.

“Apakah laporan Komisi I DPR RI atas hasil fit and proper test calon Panglima TNI, tentang pemberhentian Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dan menetapkan Jenderal Andika Perkasa sebagai calon Panglima TNI tersebut dapat disetujui?” tanya Ketua DPR RI, Puan Maharani kepada peserta rapat.

“Setujuu,” kata peserta sidang serentak. Lalu, Puan mengetok palu sebagai tanda keputusan telah diambil, diikuti tepuk tangan hadirin. Selanjutnya, Puan mempersilakan Jenderal Andika Perkasa agar maju ke depan mimbar untuk diperkenalkan kepada anggota DPR RI.

Saat uji kelayakan dan kepatutan, Andika menyampaikan visinya, yakni ‘TNI adalah Kita’. Lewat visi tersebut, mantan Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) itu ingin TNI dianggap sebagai bagian dari masyarakat.

Andika menambahkan, dia ingin publik melihat TNI sebagai organisasi yang apa adanya, dengan segala kekurangan dan perbaikan yang terus dilakukan. Dia tidak ingin masyarakat berharap terlalu tinggi kepada TNI.

Menurut Andika, TNI juga memiliki kelebihan, keterbatasan, dan keanekaragaman. Meski, dia akan terus berupaya membangun TNI menjadi lebih profesional.

“Tetapi, bukan berarti bahwa dengan keadaan ini kita tidak bisa berbuat apa-apa. Tetap banyak yang bisa kita lakukan, karena memang pasti punya cara yang berbeda dalam mengejar apa yang harus diselesaikan. Pasti bisa,” katanya.

Guna mewujudkan visinya, Andika membawa tiga misi yang sesuai Undang-Undang TNI, antara lain menegakkan kedaulatan negara, mempertahankan keutuhan wilayah NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, serta melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.