Home Ekonomi Konsumsi Biodiesel Indonesia Tahun 2021 Capai 9,2 Juta Kiloliter

Konsumsi Biodiesel Indonesia Tahun 2021 Capai 9,2 Juta Kiloliter

Jakarta, Gatra.com – Kapasitas terpasang industri biodiesel di Indonesia telah mencapai 17,14 juta kiloliter (kl). Sebanyak 7,79 juta kl di antaranya terletak di Pulau Sumatra, lalu Jawa sebesar 5,37 juta kl, Kalimantan 3,5 juta kl, dan Sulawesi 475,86 ribu kl.

Hal tersebut disampaikan Sub-Koordinator Pelayanan dan Supervisi Direktorat Bioenergi Kementerian ESDM, Herbert Wibert Victor Hasudungan, dalam diskusi daring pada Selasa (16/11). Dia menambahkan, konsumsi biodiesel tahun 2021 diperkirakan sejumlah 9,2 juta kl.

“Artinya, masih ada space sekitar 6–7 juta kl yang sebenarnya kita masih dapat produksi lebih lagi. Jadi kami optimistis kalau misalkan campuran itu dinaikkan dari 30% menjadi 40%, sebetulnya kapasitas terpasang pasokan ini masih bisa untuk menampung,” katanya.

Herbert mengatakan, pihaknya terus berupaya agar persebaran kapasitas industri biodiesel dapat lebih merata di Indonesia. Sebab, sejauh ini pasokan biodiesel cenderung banyak terkonsentrasi di wilayah barat yaitu Sumatra dan Jawa.

Menurut Herbert, pemerintah juga sedang melakukan sejumlah persiapan menuju implementasi greenfuels. Hal ini antara lain seperti menyusun timeline persiapan implementasi ‘Beyond B30’ dan menyepakati spesifikasi pencampuran untuk ‘Beyond B30’.

“Selain itu, juga memastikan ketersediaan feedstok, kesiapan badan usaha dan industri penunjang, serta mempersiapkan pelaksanaan roadtest. Kemudian, memastikan ketersediaan insentif dan mempersiapkan infrastruktur pendukung,” imbuhnya.

Upaya-upaya tersebut dilakukan guna memastikan keberlanjutan program pemanfaatan bahan bakar nabati (BBN). Sehingga, dapat menunjang penggunaan energi ramah lingkungan dan mendukung ketahanan energi nasional.

Herbert menyatakan, program B30 telah menghemat devisa hingga Rp56,24 triliun pada tahun 2021. Selain itu, juga meningkatkan nilai tambah (CPO menjadi biodiesel) sebesar Rp11,26 triliun dan mengurangi emisi gas rumah kaca sebanyak 24,4 juta ton CO2.

Diketahui, kontribusi energi baru terbarukan (EBT) dalam bauran energi primer 2020 baru mencapai 11,2% dari target 23% di tahun 2025. Sebanyak 35% kontribusi EBT tahun 2020 berasal dari pemanfaatan biodiesel (B30).

3490