Jakarta, Gatra.com – Bupati Pasuruan, HM Irsyad Yusuf, mengatakan, mendukung pandangan dan usulan Wakil Ketua DPR RI, Abdul Muhaimin Iskandar, untuk menunda Pemilu Serentak 2024.
Orang nomor satu di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan, Jawa Timur (Jatim) tersebut, dalam keterangan tertulis, Kamis (24/2), mengatakan, mendukung pandangan Muhaimin karena menunda Pemilu Serentak 2024 sangat logis dan realistis.
Menurutnya, pandangan tersebut realistis dan logis karena kepala daerah dalam kurun waktu 2019–2021 tidak bisa menjalankan visi dan misi yang telah disusun dan janjikan kepada masyarakat. “Sehingga kalau ada penundaan pemilu dengan argumentasi yang disampaikan oleh Gus Muhaimin, kami sangat sepakat sekali,” ujarnya.
Gus Irsyad, demikian Irsyad Yusuf karib disapa, menjelaskan, para kepala daerah tidak bisa menjalankan visi dan misinya atau program kerja yang telah dibuat karena harus beralih fokus menghadapi pandemi Covid-19.
Ia mencontohkan, Kabupaten Pasuruan memiliki program menggalakan investasi. Meskipun peluang dan potensinya sangat besar, namun dalam kurun waktu pandemi ini sangat sulit untuk dilakukan.
Menurutnya, Pemkab Pasuruan tidak dapat melaksanakan rencana yang masuk ke dalam RPJMD maupun fokus-fokus prioritas pembangunan. ”Secara umum, sangat logis kalau [Pemilu Serentak 2024] ditunda ya,” katanya.
Karena itu, ia mengaku sepakat dengan pandangan Muhaimin bukan karena penundaan Pemilu Serentak 2024 nanti agar ada perpanjangan masa tugas kepala daerah dan lain sebagainya.
“Alasan utamanya bahwa di Indonesia pernah ada penundaan pemilu [seperti tahun 1968 ke 1971] karena dengan pertimbangan kondusivitas, pertimbangan ekonomi, dan politik,” katanya.
Gus Irsyad berharap apa yang disampaikan oleh Gus Muhaimin ini mendapat respons daerah. “Sehingga Indonesia ini, daerah-daerah dapat memaksimalkan kembali potensi dan investasi di wilayah masih-masing,” ujarnya.
Sebelumnya, Muhaimin Iskandar yang jujga Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), mengusulkan agar Pemilu Serentak 2024 diundur 1 sampai 2 tahun ke depan karena pertimbangan ekonomi.
Menurutnya, ia telah mendengarkan masukan dari berbagai pihak, di antaranya para pelaku UMKM dan analis ekonomi di Ruang Delegasi Gedung DPR pada Rabu (23/2).? Penundaan Pemilu serentak mendatang juga agar momentum perbaikan ekonomi saat ini tidak hilang dan kemudian tidak terjadi pembekuan ekonomi untuk mengganti stagnasi selama 2 tahun masa pandemi.
