Home Nasional Kemendagri Gali Kendala Daerah dalam Berinovasi

Kemendagri Gali Kendala Daerah dalam Berinovasi

Jakarta, Gatra.com – Sekretaris Badan Kebijakan Strategi Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Kurniasih, mengatakan, pihaknya terus menggali kendala pemerintah daerah dalam membuat inovasi pelayanan publik.

Untuk mendapatkan data tersebut, kata dia dalam keterangan pers, Jumat (1/4), pihaknya menyambangi berbagai daerah untuk melakukan rapat pembinaan. Kali ini, pihaknya menyambangi Kota Ambon setelah beberapa waktu lalu mengunjungi Surabaya, Medan, dan Jayapura.

Upaya tersebut merupakan langkah Kemendagri melakukan pembinaan terhadap daerah yang mendapat predikat kurang inovatif serta mendorong pemerintah daerah agar lebih inovatif dalam memberikan pelayanan kepada warganya.

“Kami berharap kepada Bapak dan Ibu yang hadir dan mewakili daerahnya masing-masing, untuk dapat menginventarisasi dan mengidentifikasi permasalahan dan kemampuan,” katanya.

Selain itu, lanjut Kurniasih, pihaknya juga meminta para perwakilan pemerintah daerah dalam rapat pembinaan tersebut untuk menilai dan mengukur kekurangan dan kelebihan sesuai dengan karakteristik daerahnya untuk memperbaiki sektor pelayanan publik, tata kelola pemerintahan, dan penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah.

Adapun acara bertajuk “Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Daerah Kurang Inovatif dan Tidak Dapat Dinilai” tersebut dihadiri oleh 26 perwakilan dari kabupaten dan kota di Kepulauan Sulawesi dan Maluku.

Kurniasih kepada para perwakilan pemerintah daerah, menyampaikan, pihaknya akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada pemerintah daerah untuk menyampaikan tantangan dan kendala yang dihadapi dalam upaya meningkatkan inovasi daerahnya.

“Kegiatan ini diharapkan mampu memacu dan memotivasi pemerintah daerah untuk mampu melihat permasalahan dalam penyelenggaraan pemerintah daerah dengan mindset think out of the box, sehingga dapat menyelesaikannya secara kreatif, solutif, dan inovatif,” ucapnya.

Merespons hal tersebut, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Provinsi Maluku, Anton Laillosa, menyampaikan terima kasih atas kunjungan BSKDN Kemendagri. Ia pun menceritakan tantangan daerah-daerah di Provinsi Maluku cukup berat dalam meningkatkan inovasi daerah.

“Kita sering bangga dengan Maluku karena daerah kepulauan, karena pulau yang indah, lautnya yang indah. Katanya banyak sumber daya, perikanan, dan pariwisata,” katanya.

Namun demikian, lanjut Anton, pihaknya juga berhadapan dengan kenyataan-kenyataan bahwa daerah termiskin nomor empat dari bawah, dan banyak hal yang masih ketinggalan.

“Kami di Maluku sadar sekali, untuk mendorong investasi, teknologi, ekspor, dan lain-lain halnya kemampuan kita sangat terbatas,” ungkapnya.

Meskipun begitu, Anton optimistis bawa para peserta yang hadir akan terus berusaha di tengah keterbatasan yang ada saat ini untuk meningkatkan hasil capaian inovasi yang lebih baik pada waktu mendatang. Pertemuan ini akan sangat membantu para peserta untuk mendapatkan pemahaman dalam mengatasi persoalan-persoalan inovasi daerah yang tengah dihadapi.

“Harapannya pertemuan seperti ini dapat mendorong kita berbagi pengalaman, melahirkan ide, dan sumber daya cemerlang dan efektif. Apalagi saat ini kita didampingi oleh pemerintah pusat yang dapat memberikan pengetahuan dan pengalaman yang lebih luas,” katanya.

1042