Home Kesehatan Imunisasi akan Selamatkan Nyawa 28 Juta Balita dalam Satu Dekade Mendatang

Imunisasi akan Selamatkan Nyawa 28 Juta Balita dalam Satu Dekade Mendatang

Jakarta, Gatra.com - Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Kementerian Kesehatan RI, Maxi Rein Rondonuwu menegaskan bahwa pandemi semakin memperkuat pentingnya melakukan imunisasi sesuai jadwal demi melindungi diri dan keluarga serta masyarakat sekitar dari penyakit infeksi yang berbahaya, bahkan penyakit yang mematikan.

“Imunisasi tidak hanya mengurangi risiko kesakitan, kecacatan, dan kematian terkait penyakit menular, tapi juga membantu mendukung prioritas nasional seperti pendidikan dan pembangunan ekonomi," ujarnya dalam konferensi pers Pekan Imunisasi Dunia, Kamis (14/4).

Maka itu, jelasnya, keberhasilan dalam meningkatkan cakupan imunisasi akan berdampak pada penurunan angka kematian dan kesakitan serta biaya pengobatan. Selain itu, memperluas akses munisasi juga menjadi hal yang sangat penting dalam mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SGDs). Pasalnya imunisasi merupakan salah satu investasi terbaik dalam kesehatan global dan memiliki peranan penting dalam mencapai 14 dari 17 SDGs.

"Peringatan Pekan Imunisasi Dunia 2022, dapat menjadi momentum untuk mengingatkan serta mengajak semua orang untuk dimunisasi dan tidak menunda jadwal Anda dan keluarga di saat pandemi agar kita tetap sehat dan tetap produktif," jelasnya.

Terkait hal tersebut, Maxi menilai dibutuhkan kolaborasi semua pihak, termasuk dari sektor swasta untuk meningkatkan cakupan imunisasi nasional dan kualitas kesehatan masyarakat.

"Kami juga mengapresiasi semua pihak yang sudah berpartisipasi aktif dalam mendukung program munisasi nasional serta menyebarluaskan pesan positif tentang imunisasi,” kata Maxi.

Saat ini, tersedia berbagai imunisasi yang bermanfaat untuk mencegah lebih dari 20 penyakit mengancam jiwa. Imunisasi saat ini mencegah 2 hingga 3 juta kematian setiap tahun akibat penyakit seperti difteri, tetanus, pertussis, influenza, dan campak.

"Pada 2020-2030, diperkirakan bahwa imunisasi akan menyelamatkan lebih dari 32 juta nyawa, di mana 28 juta di antaranya adalah anak-anak berusia di bawah lima tahun," ujarnya.

 

 

51