Home Lingkungan Uji Coba Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Solo Mundur Lagi

Uji Coba Pembangkit Listrik Tenaga Sampah di Solo Mundur Lagi

Solo, Gatra.com - Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) Putri Cempo kembali mundur. Proyek yang memiliki semangat untuk memberdayakan sampah ini belum juga terealisasi.

Semula proyek ini dijadwalkan menjalani uji coba pengolahan sampah tahun lalu. Namun karena pandemi Covid-19, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo memundurkan jadwal operasional pada April 2022.

Sayangnya, hingga kini PLTSa Putri Cempo belum juga melakukan uji coba ataupun beroperasi.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo Gatot Sutanto mengatakan saat ini PLTSa Putri Cempo masih berproses.

”Masih on going,” kata Gatot saat ditemui di Balai Kota Solo, Kamis (19/5).

Gatot mengakui ada beberapa kendala, seperti persoalan pandemi yang membuat pengiriman mesin terhambat. Ia mengakui pandemi Covid-19 membuat transportasi laut tidak berjalan sesuai jadwal.

”Bahkan sempat terhenti selama sebulan di Malaysia. Selama ini pengangkutan mesinnya juga terkendala,” katanya.

Upaya membawa mesin berukuran besar ke PLTSa Putri Cempo juga menjadi salah satu persoalan. Sebab mesin itu dikirim dalam bagian-bagian terpisah. ”Dimensi mesinnya besar, makanya kami harus merangkai,” katanya.

Namun dia berharap, pada akhir Mei ini, uji coba bisa berjalan. Saat ini persiapan pun telah dilakukan, seperti pemilahan untuk sampah yang akan diolah menjadi listrik. ”Bio drying juga sudah dikerjakan di blok A. Mesin-mesin semua juga sudah terpasang,” katanya.

Rencananya akan ada dua mesin yang beroperasi di PLTSa Putri Cempo. Mesin pertama dijadwalkan menjalani uji coba pada akhir Mei, sementara uji coba mesin kedua pada November. ”Operasional seluruhnya kami targetkan di bulan Desember,” katanya.

Untuk uji coba tersebut, tenaga ahli dari India juga sudah didatangkan. ”Sebab yang buat mesinnya juga dari India. Biar bisa dilihat mesinnya bisa perform seperti yang direncanakan atau tidak,” katanya.

Gatot menjelaskan, sampah yang bisa diolah di fasilitas ini adalah sampah dengan kandungan karbon, baik sampah organik maupun anorganik. Sampah anorganik yang dapat diolah berupa sampah plastik, kain, dan karet sintetis.

”Tapi kalau besi, logam, dan kaca tidak bisa. Makanya sebelum masuk mesin dipilah terlebih dahulu,” katanya.

Pengolahan sampah ini juga akan mengubah mekanisme pemilahan sampah di Kota Solo. ”Jadi nanti hanya dipilah yang bisa terbakar atau tidak terbakar,” katanya.

311