Home Ekonomi Petani Mulai Didampingi FO4A untuk Atasi Masalah Klasik

Petani Mulai Didampingi FO4A untuk Atasi Masalah Klasik

Karanganyar, Gatra.com - Farmer Organization for Asia (FO4A) memberikan pendampingan petani di wilayah 4J (Jumantono, Jumapolo, Jatipuro, Jatiyoso) Karanganyar Jawa Tengah (Jateng) dalam menangani masalah klasiknya di bidang sumber daya manusia, sumber daya alam, perubahan iklim, permodalan dan suport pemerintah.

Program pendampingan yang didanai oleh lembaga internasional ini akan berlangsung selama tiga tahun dengan menggandeng organisasi koperasi tani.

“Di berbagai negara yang didampingi program FO4A, problem petani rata-rata sama. Kami mencoba memberikan pendampingan untuk permasalahannya," kata Simon Lavoie dari UPA Develompment International (UPADI) kepada media usai Lounching Program FO4A di Balai Desa Kwangsan, Jumapolo Karanganyar, Jateng, Kamis (2/6).

Adapun masalahnya, sambung Simon, seperti sulitnya mengakses sumber daya, kemudian perubahan iklim yang mempengaruhi kualitas produksi dan makanan.

"Petani juga masih kesulitan mengakses sumber daya manusia, memaksimalkan sumber daya alam serta keterbatasan modal. Kadang juga susah mendapat suport dari pemerintah. Kenapa kami hadir disini, karena dengan pendampingan bersama organisasi tani bisa saling sinergi,” katanya.

Melalui penerjemahnya, Simon mengatakan program FO4A merupakan program yang didanai International Fund for Agricultural Organization (IFAD). Programnya dikerjasamakan UPA DI Canada bersama AgriCord, TRIAS Filipina. Dalam pelaksanaannya di Karanganyar, FO4A menggandeng Koperasi Ngudi Makmur Desa Kwangsan.

Lebih lanjut dikatakan, ia siap membawa para ahli di bidang masing-masing dalam membantu petani keluar dari permasalahannya. Di tahap awal, dilakukan asesemen untuk menggali permasalahan tersebut. Para relawan program akan mengikuti metode para petani dengan memberi saran sesuai pengalamannya.

Selama tiga tahun mendampingi, pendamping program menjanjikan progres signifikan.

“Kami memiliki indikator keberhasilan program. Sesuai perencanaan, eksekusinya secara berkala, Tidak akan melenceng dari tujuan awal,” katanya.

FO4A juga bertujuan meningkatkan kapasitas organisasi tani, penguatan pemasaran produk pertanian serta mencari alternatif sumber modal petani. Para pemuda dan perempuan dilibatkan seluas-luasnya dalam program ini.

Ketua Umum Himpunan Tani Ngudi Makmur (HTNM) Wagiyo mengapresiasi sinergitas lembaga internasional dengan organisasi tani di wilayahnya. Ia berharap, hasil program mampu mendongkrak kapasitas petani dalam memperbaiki kualitas produksi dan pemasaran.

“Harapannya sektor pertanian dapat lagi diandalkan mendukung perekonomian. Produksi tanaman pangan bagus dengan nilai tawar tinggi,” katanya.

1499