Palembang, Gatra.com – Harga cabai di Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), terus mengalami tren kenaikan. Pedasnya harga komoditas tersebut berlangsung mulai awal Juni 2022 lalu dan kini tembus Rp100 ribu per kilogram.

Mahalnya komoditas tersebut akibat kekurangan stok di kota yang terkenal dengan ikon Jembatan Ampera itu. Kendati harganga melambung di pasaran, cabai tetap dibeli oleh masyarakat setempat.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Palembang, Raimon Lauri, mengatakan, memang hingga kini ada kenaikan harga pada sejumlah kebutuhan pokok. Hal tersebut berdasarkan pantauan pihaknya di pasar tradisional yang ada di wilayahnya.

“Apalagi khusus cabai, naiknya cukup tinggi. Ada yang mencapai Rp100 per kilogram. Itu karena adanya kekurangan stok yang dipicu kondisi cuaca saat ini,” ujarnya di Palembang, Kamis (16/6).

Karena itu, lanjutnya, pihaknya juga sudah meminta kepada distributor untuk menambah stoknya, mengingat permintaannya pun memang tinggi.

“Dengan begitu, di pasaran tidak susah dicari dan harganya kalaupun naik juga tidak terlalu signifikan,” ujarnya.

Berbeda dengan harga cabai, harga ayam meskipun mengalami kenaikan, namun tidak terlalu signifikan.

“Kalau untuk minyak goreng, harga ada penurunan sedikit. Minyak goreng kemasan, harganya yang dua liter itu sekitar Rp45.000 sampai Rp48.000,” katanya.